REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah partainya telah mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merombak kabinet.
"Tentang isu `reshuffle` saya belum pernah dengar. Partai Demokrat juga tidak akan masuk ke dalam isu `reshuffle`. Bukan saja itu kewenangan khusus presiden, tetapi juga karena kami tidak ingin mengganggu konsentrasi kerja para menteri," kata Anas, Rabu (15/9).
Menurut Anas, Partai Demokrat berkomitmen memperkuat sistem pemerintahan presidensial dengan menyerahkan penuh urusan kabinet kepada presiden. Jadi pihaknya tak perlu mendorong dan mendesak presiden untuk `reshuffle`. ''Sebaliknya juga tidak perlu menghalangi jika presiden, demi kinerja pemerintahan, hendak melakukan penyegaran kabinet," kilahnya.
Isu perombakan kabinet kembali muncul menjelang satu tahun masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu II Oktober mendatang.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok dalam beberapa hari ini terus berbicara kepada media massa mengenai rencana pergantian sejumlah menteri yang dinilainya tidak berkinerja baik.