Sabtu 11 Sep 2010 01:40 WIB

Ratusan Peziarah Padati Makam Pahlawan Surabaya

Rep: MG3/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Hari kemenangan telah tiba, masyarakat muslim diseluruh dunia patut berbahagia menyambut Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah ini. Kebahagiaan ini tidak serta merta membuat sebagian masyarakat lupa kepada keluarga mereka yang telah meninggal. Seperti yang disampaikan oleh Santo (40), salah seorang petugas di kompleks Taman Makam Pahlawan Ngagel Surabaya.

"Biasanya memang kalau lebaran ini kan banyak masyarakat yang memang ingin berziarah ke keluarganya. Ada yang ingin berkunjung karena dari jauh ke Surabaya terus kesini,"tutur Santo.

Menurut Santo kebanyakan peziarah berasal dari Jakarta. Ada pula beberapa yang berasal dari Semarang, Solo dan Ujung Pandang. Namun, peziarah kebanyakan berziarah di kompleks pemakaman warga, bukan peziarah para pahlawan. Bahkan menurut Santo, jarang ada yang berziarah di makam pahlawannya.

"Disini sekitar lima hektar, luas keseluruhannya, dan untuk makam pahlawannya sendiri hanya sekitar limaratusan meter persegi mungkin, ini ada ribuan makam jadi peziarahnya pun banyak sekali, ratusan lebih, tapi jarang yang berziarah ke makam pahlawannya,"jelas Santo.

Santo menambahkan bahwa sebenarnya tidak ada tempat lagi untuk memakamkan jenasah. Dari 5 hektar lahan yang ada telah penuh. Namun tak jarang ada masyarakat yang memaksa untuk memakamkan keluarganya di tempat tersebut.

" Saya sendiri, ini kalau saya ya menyarankan ke masyarakat itu untuk memakamkan ke makam lain kalau ada, karena melihat kondisi disini juga, bayangkan dari satu kuburan saja minimal ada tiga jenazah yang dikuburkan bertumpuk di liang yang sama, tapi ya terserah kebijakan keluarga,"ungkap Santo.

Kepadatan jumlah jenazah yang dimakamkan di kompleks pemakaman tersebut juga secara otomatis membuat jumlah peziarahnya pun banyak. Meskipun demikia hal ini juga dapat menghadirkan rejeki. Misalnya bagi puluhan anak yang menawarkan jasa pembersihan makam, penjual kembang dan serta belasan tukang parkir di hari yang fitri ini.

"Ini kan musiman, istilahnya ya kalau gak lebaran kapan lagi, ya sangat bersyukur alhamdulillah", tutur salah seorang pedagang bunga tujuh rupa yang ada di depan makam itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement