REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Mantan wakil presiden M Jusuf Kalla menyatakan siap jika diminta untuk menjadi negosiator dalam penyelesaian perselisihan antara Indonesia dengan Malaysia. ''Kalau memang pemerintah meminta saya untuk menjadi negosiator dalam menyelesaikan konflik, saya siap kapan saja,'' ungkapnya di kediamannya di Makassar.
Menurut dia, kesiapan dirinya kapan saja dibutuhkan itu memang sudah seharusnya dilakukan sebagai warga negara, karena persoalan tersebut menyangkut kepentingan nasional, baik di bidang ekonomi, politik, dan sosial. Jusuf Kalla yang akrab disapa JK itu mengatakan, pada dasarnya konflik antara Indonesia dengan Malaysia bisa diselesaikan dengan cara-cara yang lebih santun.
''Untuk menyelesaikan konflik ini, memang dibutuhkan ketegasan dari pemerintah. Namun dalam hal ini tegas tidak berarti harus dilakukan dengan cara-cara keras,'' ujarnya.
Selain itu, JK juga menyatakan bahwa untuk menyelesaikan konflik tersebut, perlu dilihat asal mula permasalahan secara proporsional. Ia menegaskan, pihak Malaysia bersalah dalam hal melakukan penahanan dengan menggunakan borgol kepada petugas perikanan Indonesia.
''Dalam hal ini, Malaysia memang melakukan kesalahan besar, karena langsung menindak petugas perikanan Indonesia tanpa ada alasan yang jelas,'' tegasnya.
Di lain pihak, perlu dilihat juga dengan jelas titik koordinat wilayah penangkapan nelayan asal Malaysia tersebut. ''Ini berarti, petugas pengawas tersebut juga harus bisa bertanggung jawab atas tindakannya yang menyatakan bahwa nelayan asal Malaysia telah melanggar wilayah teritori Indonesia,'' jelasnya.
JK sudah terbukti mampu menjadi negosiator ulung untuk mendamaikan konflik di Ambon, Poso, dan Aceh.