REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan anggaran untuk gedung baru DPR RI sebesar Rp1,2 triliun masih menunggu evaluasi dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengenai standar bangunan.
"Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih menunggu koordinasi dari Kementerian PU mengenai standar bangunan dan standar keamanan gedung," ujarnya di Jakarta, Rabu malam.
Menurut dia, anggaran yang telah dialokasikan dalam APBNP 2010 itu dapat segera direalisasikan, namun pencairan dana tersebut menunggu evaluasi dari Kementerian Pekerjaan Umum."Jadi pemerintah tidak begitu saja setuju dana yang dimintakan sebesar itu," ujar mantan Dirjen Anggaran ini.
Ia menyatakan, Kementerian Keuangan belum mengetahui proses mekanisme pencairan dana gedung baru dan besaran anggaran yang diperlukan."Tanyanya ke BURT (badan urusan rumah tangga DPR) atau Kementerian PU. Kami hanya tahu itu anggaran multi years, soal besarnya berapa kami tidak tahu," ujar Anny.
Sementara Ketua Badan Anggaran Melchias Markus Mekeng mengatakan anggaran untuk gedung baru DPR RI akan dicairkan hingga 2013 dengan besarannya ditentukan sesuai kemajuan proyek."Ini akan bertahap dilakukan sampai dengan 2013, tergantung kemajuannya," ujarnya.
Ia mengatakan, pembangunan gedung baru DPR merupakan keharusan, karena kapasitasnya yang saat ini kurang memadai. Apalagi sebagai institusi lembaga negara, DPR harus menunjukkan wibawa yang baik bagi masyarakat dan dunia luar."Buat saya itu suatu keharusan. Karena kita juga harus menunjukkan wibawa suatu institusi kita, malu kalau orang luar mengunjungi DPR dan mengetahui model DPR-nya seperti ini," ujar Melchias.
Menurut rencana, gedung baru DPR akan mulai dibangun pada tahun ini dan peletakan batu pertama dilakukan pada Oktober mendatang. Sebagai tahap awal pembangunan, dalam APBNP 2010, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp250 miliar.