REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, akan mengajukan evaluasi pembangunan gedung baru dalam rapat pimpinan. Dia menegaskan, tidak ada keputusan yang mutlak dan tidak dapat dibatalkan di dewan. ‘’Tidak cuma kolam renang, ukuran ruangan yang 120 meter persegi perlu dievaluasi,’’ katanya, Rabu (1/9).
Menurut Pramono, ruangan seluas 70 meter persegi dipandangnya sudah cukup sebagai ruang kerja anggota dewan dan staf-stafnya. Dia mengatakan, sebagai unsur pimpinan dirinya tidak pernah mendapat penjelasan dari BURT atau pimpinan BURT yang juga ketua DPR terkait pembangunan gedung baru. ‘’Saya merasa bak ditampar di siang bolong, malu juga, ketika mendengar soal gedung itu,’’ ujarnya.
Pembangunan gedung baru dengan fasilitas mewah dipastikannya mencederai hati rakyat. Ia akan berinisiatif agar pembangunan gedung dihentikan demi evaluasi lebih lanjut. Inisiatif itu, katanya, akan diutarakan pula ke unsur pimpinan lainnya supaya masalah gedung baru ini tidak berlarut-larut.