REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menko Polhukam Djoko Suyanto menegaskan, penangkapan nelayan Malaysia oleh TNI AL di perairan Karang Unarang, Nunukan pada Senin (30/8) bukan merupakan aksi unjuk kekuatan atau show of force dari pihak Indonesia. Menurut Djoko, penangkapan itu merupakan hasil dari operasi rutin yang dilakukan TNI AL.
Hal tersebut disampaikan Djoko sebelum mengikuti Rapat Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Selasa (31/8). Rapat tersebut membahas isu Polhukam, khususnya soal perbatasan dengan negara-negara tetangga. Presiden akan menerima laporan dari Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa terkait perkembangan terakhir perundingan perbatasan dengan Malaysia.
Terkait penangkapan nelayan Malaysia, Djoko mengatakan, "Kan bagus, berarti operasi kita sehari-hari kan jalan seperti itu, cuma tidak termonitor," kata Djoko menegaskan. Monitoring kapal patroli Indonesia ada di Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).
"Kalau teman-teman ke Bakorkamla itu ada, monitoring mana-mana kapal kita yang beroperasi di laut, di Natuna juga datang, bukan karena kemarin kita show of force," kata Djoko.