Rabu 25 Aug 2010 06:44 WIB

Panglima TNI: Senjata Perampok bukan Milik TNI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menyatakan senjata yang digunakan pelaku perampokan bersenjata di Medan, Sumatera Utara pekan lalu, bukan milik TNI.

"Indikasinya bukan senjata TNI. Dari hasil penelitian itu sampai saat ini hasilnya bukan senjata TNI," katanya, di Jakarta, Selasa, menanggapi penemuan sejumlah senjata laras panjang AK-47 dan M16 dalam aksi perampokan di Bank CIMB Niaga, Medan. Ia mengatakan, perlu ada kerja sama Polri dan aparat lain untuk menertibkan peredaran senjata api ilegal.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memerintahkan TNI untuk mencek persenjataan personilnya menyusul maraknya aksi perampokan bersenjata, terutama yang menggunakan senjata laras panjang AK-47 dan M16.

Purnomo juga akan memeriksa kemungkinan senjata jenis tersebut adalah sisa dari konflik bersenjata di Aceh beberapa tahun silam. "Bisa saja senjata itu bekas konflik di Aceh yang masih belum dikembalikan dan dibawa ke Medan untuk mendukung aksi kejahatan itu. Semua kemungkinan akan kita periksa," katanya.

Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Marwoto Soeto sebelumnya mengatakan, senjata laras panjang AK-47 dan M16 serta beberapa jenis pistol bisa saja berasal dari sisa-sisa Gerakan Aceh Merdeka. "Diduga, masih ada senjata sisa GAM yang beredar," Marwoto. Ada empat jenis senjata yang diduga digunakan pelaku perampokan di Medan, Sumatera Utara yakni, AK47, M16, SS1, dan pistol Revolver.

Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mengatakan telah memerintahkan anggotanya di seluruh Indonesia untuk melakukan kegiatan penyisiran senjata api. "Sesuai perintah Kapolri, dengan maraknya kejahatan dengan menggunakan senjata api, kami perintahkan seluruh jajaran untuk melakukan kegiatan operasi sweeping senjata api," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement