Kamis 05 Aug 2010 05:50 WIB

Panitia Seleksi KPK Serahkan 2 Nama ke Presiden pada 16 Agustus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Panitia seleksi calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi akan menyerahkan dua nama ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16 Agustus 2010. "Pada 16 Agustus nanti diharapkan Panitia Seleksi (pansel) sudah bisa melaporkan dua nama ke Presiden," kata Sekretaris Pansel calon ketua KPK, Ahmad Ubbe, di Jakarta, Rabu (4/8).

Setelah 14 hari Presiden menerima dua nama calon ketua KPK, menurut Ubbe, kedua nama tersebut sudah harus masuk ke DPR RI. DPR mendapat waktu tiga bulan untuk melaksanakan uji kelayakan atau "fit and proper test" sebelum dikembalikan lagi ke Presiden, ujar dia. "Saat dikembalikan ke Presiden nama yang diajukan harus tinggal satu," lanjut Ubbe.

Ia menjelaskan proses keluarnya dua nama calon ketua KPK sebelum diberikan kepada Presiden adalah wawancara dengan Pansel. Wawancara tersebut merupakan pembulatan dari seleksi administrasi, pembuatan makalah, penilaian profil dan rekam jejak yang telah dilakukan ke-12 calon ketua KPK sebelumnya, demikian jelas Ubbe.

"Wawancara terakhir dengan Pansel bisa dilihat lewat cctv, jadi suara bisa terdengar dan gambar bisa dilihat. Sehingga masyarakat melalui pemberitaan pers bisa menilai siapa yang pantas menjadi ketua KPK selanjutnya," lanjutnya. Ubbe juga menjelaskan bahwa proses rekam jejak yang dilakukan Pansel dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) tidak menggugurkan calon ketua KPK. Tetapi melalui rekam jejak tersebut Pansel bisa dapat gambaran siapa yang pantas jadi ketua KPK.

Saat ini, dari 12 orang yang masih menjalani tes itu antara lain Prof Dr Ade Saptomo (akademisi), Dr Aji Sularso (mantan BPK), Bambang Widjojanto (advokat/aktivis), Irjen Pol (Purn) Chaerul Rasyid, dan Dr Fachmi (jaksa dari Kejaksaan Agung). Nama lain dalam 12 calon adalah Firman Zai, Fredrich Yunadi, I Wayan Sudirta, Junino Jahja, dan Meli Darsa.

Sedangkan dua nama lain yang dinyatakan lulus yakni calon yang didukung oleh Forum Rektor Indonesia, yaitu mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jimly Asshiddiqie, dan Ketua Komisi Yudisial (KY), M Busjro Muqoddas.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement