REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Daerah Istimewa Yogyakarta siap dijadikan ibuvkota negara Republik Indonesia jika pemerintah pusat memilihnya. Ini disampaikan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Jika pemerintah pusat menghendaki Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi ibukota negara, maka harus siap. Untuk memilih dan menentukan ibu kota negara itu kewenangan pemerintah pusat," katanya di Yogyakarta, Senin.
Namun demikian, menurut dia, semua provinsi di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi ibu kota negara. Hal itu tergantung pemerintah pusat yang memiliki kewenangan untuk memilih dan menentukan. "Semua wilayah di tanah air memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan pusat pemerintahan, termasuk DIY, tetapi hal itu tergantung pemerintah pusat, bukan daerah," katanya.
Ia mengatakan, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan untuk menjadikan suatu wilayah sebagai ibu kota negara. Pertimbangan itu di antaranya letak geografis dan pertahanan. "Hal itu yang harus dijadikan pertimbangan. Ibu kota negara seharusnya letaknya tidak mudah untuk terisolasi dengan didukung pertahanan yang kuat dan infrastruktur yang memadai," kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu.
Oleh karena itu, menurut dia, semua wilayah yang akan dijadikan ibukota negara harus memiliki persyaratan tersebut. Hal itu sangat penting untuk menunjang berbagai aktivitas sebagai pusat pemerintahan.
"Begitu pula dengan DIY jika akan dijadikan ibu kota negara. Dalam konteks itu, DIY masih membutuhkan pertahanan yang kuat, karena wilayahnya berada di tepi laut selatan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
