Rabu 28 Jul 2010 00:45 WIB

Mensos: 2014 Indonesia Bebas Anak Jalanan

Anak jalanan
Anak jalanan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al-Jufri menyatakan bahwa pada 2014 atau saat masa berakhirnya Kabinet Indonesia Bersatu II, Indonesia terbebas dari anak jalanan. Jumlah anak jalanan saat secara nasional saat ini mencapai 230 ribu orang.

Sebelum membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial (Musrenbang Kesos) di Bandung, Selasa (27/7), Mensos menuturkan, pemerintah akan menjalankan program pemberdayaan para orang tua anak jalanan bekerjasama dengan para pemilik rumah singgah dan memberi motivasi pentingnya pendidikan.

"Kami menemukan beberapa permasalahan di mana salah satu faktor pendorong munculnya anak jalanan adalah adanya dorongan dari orang tua kepada anak untuk mencari nafkah sehingga pemberdayaan kepada orang tua merupakan program yang akan dilakukan," kata Mensos.

Pemerintah telah membebaskan biaya untuk masuk sekolah namun kebutuhan pendukung lainnya, seperti buku dan seragam sekolah masih memberatkan para orang tua. "Hal ini yang menjadikan munculnya anak jalanan dikalangan warga miskin," jelas Mensos.

"Kami juga menilai pentingnya para anak jalanan untuk bergabung di rumah singgah namun hingga kini Kemensos masih secara bertahap memberikan bantuan fasilitas dan sarana karena banyaknya jumlah home care atau rumah singgah di Indonesia," ujar Mensos.

Secara umum, lanjut Mensos, permasalahan ini tidak hanya terjadi di Jakarta namun juga di seluruh daerah di Indonesia. "Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat memiliki jumlah anak jalanan yang signifikan sekitar 20 persen dari jumlah anak terlantar," katanya.

Pada 2010 jumlah anak jalanan yang menjadi binaan sekitar 160 ribu orang. Rencananya, setiap tahun Kemensos akan membina 50 ribu anak jalanan hingga 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement