Jumat 23 Jul 2010 04:14 WIB

Jusuf Kalla: Pencitraan Ada Batasnya

Rep: osa/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla mengingatkan kepada para pengambil kebijakan untuk bertindak nyata dalam menyelesaikan persoalan bangsa, dan tidak terlalu bertumpu pada pencitraan semata. Karena itu hanya bersifat sementara saja apalagi dengan kondisi kebebasan pers seperti sekarang ini.

''Kita bisa bohongi satu orang berkali-kali, tapi kita tidak bisa membohongi semua orang berkali kali. Jadi mesti harus ada tindakan nyata dulu baru bisa dipoles menjadi sesuatu yang baik. Karena sekarang adalah zamannya media yang terbuka dan pers bebas sehingga membebankan pencitraan pada Humas tanpa disertai dengan tindakan nyata, akan sangat sulit, ingat pencitraan itu ada batasnya,'' tandas Jusuf Kalla pada acara Konvensi Nasional Humas Indonesia, powering Public Relations Excelence dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (22/7).

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 400 anggota PERHUMAS dari seluruh Indonesia ini, Jusuf Kalla memberi pesan-pesan bahwa saat ini zaman sudah berubah, maka tugas Humas pun juga turut berubah, bukan lagi sebatas membuat press release, mengkliping berita dan memberi merchandise kepada wartawan, tapi sudah lebih masuk kepada wilayah wilayah yang lebih professional.

Menurut Kalla, humas itu seperti salon, memoles yang baik agar tetap kelihatan. Untuk itu Jusuf Kalla mengatakan yang terpenting bagi seorang Humas adalah bagaimana ia membangun kepercayaan di tengah tengah masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement