REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Usman Hamid menyayangkan Kapolri, Jendral Pol Bambang Hendarso Danuri, yang tidak mampu memenuhi janji untuk menangkap pelaku penganiayaan aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW), Tama Satrya Langkun dalam sepekan.
Menurutnya, kegagalan tersebut merupakan bukti bahwa Kapolri melewatkan momentum emas bagi reformasi birokrasi Polri. "Ia tidak merawat momentum emas bagi reformasi polri. ia masih punya kesempatan untuk melakukan perubahan itu," ujar Usman melalui pesan singkat kepada wartawan, di Jakarta, Senin (19/7).
Selain itu, Usman menyayangkan soal gagalnya Kapolri menunjukkan kesungguhan dalam pengusutan rekening gendut perwira Polri. Menurut Usman, ketidakhadiran Kapolri dan perwakilan dari Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan dalam rilis soal rekening perwira tersebut pada Jumat (16/7) lalu. "Ada misteri yang tidak terjawab dibalik apa yang saat ini mengemuka di publik,"ujarnya.