REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO—Lima hari sudah tim relawan dari Dompet Dhuafa berada di Kairo. Mereka masih menunggu izin masuk ke Jalur Gaza dari State Security Mesir selaku pemegang otoritas di Rafah, perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza Palestina.
Menunggu tanpa kepastian waktu penyelesaian permohonan izin masuk ke Gaza, tentu bukan merupakan pekerjaan yang menyenangkan. Tak ingin terus menunggu, tim Dompet Dhuafa pun memutuskan untuk bertolak ke Rafah tanpa mengantongi izin resmi dari State Security Mesir.
Hanya berbekal surat keterangan dari KBRI di Kairo, empat orang anggota tim Dompet Dhuafa bakal bertolak ke Rafah, Sabtu (10/7) pagi ini. Rencana keberangkatan pada pukul 10.00 waktu Kairo atau pukul 12.00 WIB.
Tim dompet dhuafa bakal didampingi dua orang penerjemah dan seorang supir asal Mesir yang akan mengantarkan sampai pintu perbatasan di Rafah. “Insya Allah kita memutuskan untuk mencoba masuk Rafah,” ujar perwakilan tim Dompet Dhuafa, Bambang Suherman, di Kairo, Sabtu (10/7).
Bambang berharap, misi tim ke Jalur Gaza akan berjalan lancar dan mampu menembus lima cek poin antara Kairo dan Rafah. “Doakan saja. Kami juga berharap rekan-rekan di tanah air mendoakan dan memberikan dukungan moral terhadap misi kami,” imbuh Bambang.
Sekadar catatan, setelah peristiwa agresi tentara Israel terhadap rombongan kapal kemanusiaan Mavi Marmara, Mesir akhirnya menyatakan membuka secara permanen pintu masuk ke Jalur Gaza di Rafah. Tekanan dunia internasional atas aksi brutal tentara Israel, diyakini sebagai pemicu ‘melunaknya’ Mesir atas blokade di Rafah.
Kendati sudah menyatakan membuka secara permanen pintu perbatasan Rafah, namun prosedur untuk bisa masuk ke Jalur Gaza ternyata bukanlah perkara mudah. Para relawan ataupun pegiat sosial-kemanusiaan yang ingin ke sana harus memegang izin dari State Security Mesir.
Nahasnya, tidak ada ukuran waktu yang pasti kapan penyelesaian permohonan izin masuk ke Gaza bisa dikeluarkan Otoritas Rafah tersebut. “Kita pun nggak bisa memastikan. Kewenangan penuh berada di tangan mereka,” kata Ketua Satuan Tugas untuk Jalur Gaza KBRI Kairo, Burhanuddin Badruzzaman.