Selasa 06 Jul 2010 05:34 WIB

PAN Tampik Adanya Rivalitas Ical-Hatta

Rep: dri/ Red: Krisman Purwoko
Hatta-Ical
Foto: diolah KPO
Hatta-Ical

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Amanat Nasional (PAN) menampik anggapan pemunculan ide konfederasi partai kecil sebagai upaya memuluskan jalan pencalonan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa sebagai presiden di 2014. PAN juga menampik penilaian adanya rivalitas antara Hatta dan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). “Pemikiran itu terlalu jauh, apalagi rivalitas antara Pak Hatta dan Pak Ical,” kata Sekretaris Fraksi PAN, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi, Senin (5/7).

Menurut Viva, ide konfederasi sebagai bagian dari kepedulian Hatta terhadap peningkatan kualitas demokrasi melalui pemilu. Maksudnya, demokrasi yang baik adalah dengan menjamin tidak banyaknya suara sah pemilih yang hilang atau tidak terwakili di parlemen. Lewat konfederasi, kata Viva, PAN menginginkan perbaikan demokrasi yang terus menerus.

Viva melanjutkan, PAN akan berusaha membangun format sistem kepartaian permanen melalui produk undang-undang. Tujuannya, agar adanya konsistensi dalam  sistem penyelenggaraan pemilu maupun susunan kedudukan di parlemen.

Ihwal pencalonan Hatta sebagai calon Presiden pada Pemilu 2014, menurut Viva, itu adalah pemikiran yang terlalu jauh. Pencalonan Presiden, kata Viva, sangat tergantung konfigurasi kekuatan partai politik usai pemilu legislatif. “Jadi kalau konfederasi dikaitkan dengan capres atau dibentur-benturkan dengan Ical itu terlalu jauh,” tambah Viva.

Adalah Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuziy, yang menilai, upaya tarik menarik partai kecil yang tidak lolos parliamentary threshold (PT) oleh Partai Golkar atau PAN dinilai sebagai awal dari rivalitas Ical dan Hatta. Ical dan Hatta diyakini mulai pasang strategi menuju perebutan kursi RI-1 di 2014.

Diwacanakannya pembentukan konfederasi partai kecil oleh PAN dan sinyalemen bergabungnya organisasi sayap partai lain ke Golkar, dinilai di antara manuver politik Ical dan Hatta. Roma yakin, Ical dan Hatta msh menyimpan banyak manuver mengingat lamanya waktu menuju Pemilu 2014.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement