Ahad 04 Jul 2010 14:55 WIB

PAN Jangan Sampai Intervensi Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengingatkan partainya jangan sampai melakukan intervensi terhadap Muhammadiyah.

Menurut mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini usai pembukaan Muktamar ke-46 atau Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, di Yogyakarta, Sabtu, itu demi kebaikan semuanya, terutama agar Muhammadiyah tidak lepas dari sejarah Partai Amanat Nasional (PAN).

"Jika PAN menghormati Muhammadiyah, maka jangan campur tangani Muhammadiyah, biar berkembang. Muhammadiyah juga tidak perlu mengatur-atur PAN, dan saya kira nanti akan ada pembagian kerja yang baik," katanya.

Mantan Ketua Umum PAN ini juga melihat ke depan Muhammadiyah akan semakin berkibar. "Pengalaman satu abad sudah membuktikan itu," katanya.

Ia mengatakan Muhammadiyah lebih tua 33 tahun dari republik ini. "Masa kemerdekaan, demokrasi parlementer, demokrasi pancasila, orba, semua sudah kita lewati. Saya tidak sedikit pun melihat masalah Muhammadiyah di politik, semua akan aman," katanya.

Amien menegaskan hubungan kesejarahan dan aspirasi Muhammadiyah yang tersalurkan melalui PAN menjadi dasar bagi partai politik ini. "PAN dan Muhammadiyah tidak akan saling meninggalkan," katanya.

Ia merasa yakin PAN tidak akan ditinggalkan Muhammadiyah jika dilihat dari hubungan sejarahnya.

Mantan Ketua MPR RI ini mengaku belum bisa menganalisis mengenai kemungkinan PAN ditinggalkan Muhamadiyah, seperti halnya sejumlah partai lain yang ditinggalkan ormas maupun massa pendukungnya.

Apalagi, menurut dia, PAN selama ini aspiratif terhadap Muhammadiyah, sehingga lebih dari separuh anggota DPR RI dari Fraksi PAN adalah warga Muhammadiyah. "PAN juga sering memperjuangkan Muhammadiyah dalam pembahasan APBN dan APBD," katanya.

Menurut dia, Muhammadiyah dan PAN memang tidak memiliki hubungan organisatoris dan hubungan struktural, tetapi ada hubungan kesejarahan.

Bahkan, kata Amien, PAN lahir melalui sidang Tanwir Muhammadiyah. "Kenyataan historis ini tidak pernah bisa dihilangkan," katanya.

Memang, kata dia, dalam pertumbuhannya terkadang ada sedikit perbedaan pendapat antara keduanya.

"Tetapi selama Muhammadiyah hanya fokus dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan keagamaan, serta tidak terlalu jauh mencampuri politik, maka semuanya akan aman, dan sehat wal afiat," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement