REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Kota Tangsel, Dewi Fatimah (15), ditemukan tewas di Jalan Utama Kavling Deplu, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, Senin (28/6) malam. Saat ditemukan, kondisinya sangat memprihatinkan. Diduga, ia menjadi korban pembunuhan.

Menurut Sumarti, nenek Dewi, Sebelum ditemukan tewas, Dewi dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak Sabtu (26/6) sore. Menurutnya, Dewi meninggalkan rumah di Jalan Bacang, RT 02 RW 09, Kecamatan Ciputat, setelah mendapat telepon dari seorang laki-laki dan pamit kepada keluarga bahwa ia akan pergi main.

Namun, sampai pada malam harinya Dewi tidak pulang ke rumah dan membuat khawatir keluarga. Bahkan, sampai keesokan harinya pun pihak keluarga belum mendapatkan kabar tentang keberadaan Dewi. Menurut Sumarti, Akhirnya pihak keluarga sepakat untuk melaporkan hal tersebut kepada petugas Polsek Ciputat pada Ahad (27/6) sore bahwa Dewi diculik oleh seorang laki-laki usai menerima telepon sehari sebelumnya.

"Sampai pada akhirnya kami terkejut mendapat kabar bahwa Dewi telah tewas," ucap Sumarti.

Jenazah Dewi telah dimakamkan di sebuah lahan kosong di Jalan Pepaya, Kecamatan Ciputat, Selasa (29/6) siang. Saat pemakaman, teman-teman Dewi yang sebagian besar dihadiri oleh siswi SMPN 10 Kota Tangsel menangis melepas kepergian Dewi.

Dari kabar yang beredar di antara teman-teman Dewi, kematiannya tersebut diduga dilakukan oleh salah seorang pria yang dikenalnya lewat Facebook. Menanggapi adanya dugaan tersebut, Kapolsek Pondok Aren, AKP Tatang Andi, mengatakan, saat ini kasus kematian Dewi masih dalam pengembangan penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika