REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai Demokrat bukan merupakan ancaman bagi Partai Golkar karena hanya sebagai organisasi massa yang kecil.
"Keberadaan Nasdem (Nasional Demokrat) tidak mengancam Partai Golkar. Nasdem itu cuma ormas kecil," kata Aburizal Bakrie setelah menggelar diskusi bertajuk "Setgab Partai Koalisi: Dampaknya Bagi Perkembangan Demokrasi di Indonesia" di Gedung Rasuna Epicentrum, Jakarta, Kamis (24/6) malam.
Menurut Aburizal, pihaknya mempersilakan jika Nasdem ingin berdiri sebagai ormas saja tapi ia mengingatkan untuk tidak memengaruhi kader-kader Partai Golkar.
Jika langkah yang dilakukan Nasdem yakni membujuk, memengaruhi, dan bahkan menghasut kader Partai Golkar, kata dia, hal ini tidak akan dibiarkan begitu saja. "Kalau situasinya sudah menganggu tentu Partai Golkar akan mengambil tindakan," kata mantan Menko Kesra ini.
Aburizal mengingatkan, kader-kader Partai Golkar yang berada di Nasdem untuk kembali ke Partai Golkar.
Dia berharap, kader-kader Partai Golkar berjiwa besar dan memiliki kesetiaan tunggal terhadap partai pemenang kedua pada Pemilu 2009 tersebut.
Aburizal mengakui Nasdem dirikan oleh sejumlah kader Partai Golkar dan disiapkan menjadi partai politik.
Menurut dia, jika nantinya Nasdem sudah menjadi partai politik maka kader Partai Golkar memilih kembali ke Partai Golkar atau keluar.
"Sejak saat ini Partai Golkar mengingatkan kepada kadernya untuk kembali. Setelah Nasdem menjadi partai politik dan ada kader Partai Golkar yang sudah diingatkan berkali-kali tapi tetap tidak kembali ke Partai Golkar maka terpaksa dilakukan pemecatan, karena tidak bisa menjadi anggota partai politik secara rangkap," jelasnya.
Sebelumnya, Sekretris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meminta kader Partai Golkar untuk tidak terpengaruh pada tawaran bergabung Nasdem.
"Kepada kader Partai Golkar yang sudah terlanjur bergabung kami minta untuk mundur dan bersatu untuk bersama-sama membangun Partai Golkar," kata Idrus Marham, di Jakarta, Rabu (23/6).
Idrus Marham menjelaskan, ormas Nasdem bukan merupakan infrastruktur Partai Golkar dan disiapkan oleh pendirinya untuk menjadi partai politik.
Menurut dia, Nasdem dirikan oleh salah seorang calon ketua umum Partai Golkar yang gagal terpilih setelah munas di Pekanbaru, pada Oktober 2009. Tanda-tanda Nasional Demokrat disiapkan menjadi partai politik, kata dia, sudah terlihat dengan didirikannya pengurus di tingkat provinsi serta kabupaten/kota yang merekrut kader Partai Golkar.
"Karena itu sejak jauh hari kami mengingatkan kepada para kader Partai Golkar untuk tidak terpengaruh pada tawaran Nasional Demokrat dan tetap loyal di Partai Golkar," kata Idrus.
Menurut dia, penjelasan tersebut merupakan klarifikasi dari pimpinan Partai Golkar terhadap pertanyaan dari kader Partai Golkar di sejumlah daerah yang menghadapi dilematis.