REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai keberadaan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum masih dibutuhkab. ''Gugatan itu hak siapa pun, silahkan saja. Tapi, kita butuh Satgas,'' ungkap Koodinator Bidang Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Febri Diansyah, di Jakarta, Selasa (22/6).
Tapi, Febri menyertakan catatan bahwa Satgas juga harus mengoreksi cara kerja yang mirip selebritas seakan-akan mencari nama di depan mata publik. Satu lagi, cetusnya, Satgas cenderung dikritik karena kesannya sebagai kosmetik kekuasaan semata. Menurutnya, kesan tersebut malah mencoreng Satgas.
Publik perlu mendorong Satgas agar berani mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merombak Kepolisian dan Kejaksaan. ''Satgas akan useless (tak berguna) kalau institusi penegak hukum masih dikuasai status quo,'' kritiknya.
Di sisi lain, ICW menganggap, keberadaan dan peran Satgas masih strategis. Pasalnya, Satgas sedang menangani tiga kasus besar yang mungkin melibatkan mafia pajak dalam kasus Gayus Tambunan sekaligus mafia bisnis dan politikus, dan mafia hukum dalam kasus rekening perwira tinggi polisi.
''Kalau Satgas bubar, saya kira tiga raja mafia itu akan bahagia. Ingat, akar korupsi salah satunya berasal dari mafia bisnis yang kawin dengan politikus, dan diperkuat oleh mafia hukum,'' jelas Febri.