Senin 21 Jun 2010 21:24 WIB

Surya Fachrizal tiba di Jakarta Petang Ini

Rep: Rahmat Santosa Basarah/ Red: Siwi Tri Puji B
Surya Fachrizal
Foto: Dok. Hidayatullah
Surya Fachrizal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Surya Fachrizal, wartawan Hidayatullah Media (Majalah Suara Hidayatullah dan situs berita Hidayatullah.com) yang mengalami luka tembak dalam ekspedisi kemanusiaan Kapal Mavi Marmara dijadwalkan tiba petang ini. Ia berangkat Ahad petang (20/6) dari Amman, Yordania, menggunakan pesawat komersial Emirattes dengan nomor penerbangan EK 356 menuju Jakarta. Demikian pesan singkat yang diterima Republika dari Mahladi, Pemred Hidayatullah Media dari Amman, Senin (21/6).

Turut pulang bersamanya, Mahladi (Pemimpin Redaksi Hidayatullah Media), Abdillah Onim (relawan MER-C), Nur Ikhwan Abadi (relawan MER-C), dua orang dokter dari Kementerian Kesehatan RI: Dr dr Tri Wahyu Murni, SpB-BTV (ahli bedah paru jantung dan pembuluh darah) dan Dr dr Agus Hadian Rahim (ahli bedah tulang), serta dua orang pejabat Kementerian Luar Negeri RI.

Surya dan rombongan diperkirakan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada hari Senin, 21 Juni 2010, pukul 15.55 WIB. Khusus Surya dan dokter pendampingnya akan dijemput dengan mobil ambulans langsung dari tangga pesawat lalu dibawa ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya. Sedangkan anggota rombongan lainnya akan dibawa ke kantor Kementerian Luar Negeri untuk selanjutnya diserahterimakan kepada keluarga.

Sementara tiga relawan lainnya, yakni Dzikrullah W Pramudya (relawan Sahabat Al Aqsa dan wartawan Hidayatullah Media), Santi Soekanto (relawan Sahabat Al Aqsa dan wartawan majalah Alia) serta Arief Rachman (relawan MER-C) telah meninggalkan Amman, Yordania, pada tanggal 15 Juni, menuju Istanbul, Turki.

Sebelum bertolak, pada Hari Rabu (16 Juni) dilakukan kontrol di RS Militer Kerajaan Yordania (Royal Medical Services King Hussein Medical Center) untuk melihat fungsi paru-paru. Menurut Dr Fawaz Khammash, Spa, dari RS tersebut, secara umum kondisi kesehatannya relatif baik, meski pada paru kanan masih terdapat pleural efusi (cairan di rongga paru), sehingga mengizinkan Surya kembali ke Indonesia dengan saran melakukan chest physioteraphy selama 4 minggu di RS setempat. Di dalam pesawat terbang, Surya selalu didampingi dokter untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kesehatan selama dalam penerbangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement