Sabtu 19 Jun 2010 04:01 WIB

Gayus Lumbuun: Ada Kemelut, Badan Kehormatan DPR jadi Mandul

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Ketua Badan Kehormatan (BK)  Dewan Perwakilan Rakyat, Gayus Lumbuun, di Jakarta, Jumat (18/6), menegaskan badan tersebut saat ini memang sedang mandul. Bahkan, hingga delapan bulan ini, BK tidak satu kalipun bisa mengambil keputusan.

Padahal tambah Gayus, sudah ada 25 pengaduan masyarakat yang menyangkut 35 orang anggota Dewan. Ketua DPR Marzuki Alie juga termasuk salah satu yang diadukan masyarakat. Ada pula dua anggota BK, yakni Chaeruman Harahap dan Nudirman Munir yang termasuk diadukan.

"Di BK saat ini ada kelompok-kelompok, dua kelompok. Satu kelompok kecil dengan dua fraksi dan satunya kelompok besar ada tujuh," kata Gayus. Karena itu, tambahnya, selama ini rapat-rapat tidak bisa menghasilkan keputusan karena hampir selalu tidak bisa kuorum.

Menurut Gayus tidak kuorumnya rapat-rapat BK terjadi karena ketidakhadiran anggota yang dilakukan secara sengaja. "Jadi memang sengaja diboikot, ini sangat menganggu sekali," kata Gayus.

Ia menilai, jika boikot terus menerus sengaja dilakukan, maka selamanya BK tidak akan bisa bekerja alias mandul. Gayus menyayangkan jika BK menjadi tidak berfungsi. Situasi itu hanya akan menambah citra buruk anggota dewan.

Bila aksi boikot berbuntut panjang, ia mengatakan siap untuk mundur dari badan kehormatan. Pernyataan itu muncul setelah ada anggota yang memboikot pengambilan keputusan. "Meskipun fraksi saya (F-PDIP,red)tak membolehkan, tapi saya akan gunakan hak asasi saya untuk mundur. Tapi harus ada pembenahan di BK," kata Ketua BK DPR Gayus Lumbuun

"Kalau mereka keberatan dengan kehadiran saya, ya tidak apa-apa, tapi apa keberatannya ?," kata Gayus. Menurut Gayus , kemelut di BK  harus dibuka di masyarakat sehingga rakyat tahu dan bisa ikut mendorong terjadinya pembenahan. "Saya usulkan agar dibentuk anggota cadangan, tapi belum-belum saya dianggap menyimpang," kata Gayus.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement