Rabu 16 Jun 2010 22:24 WIB

Masihkah KB Efektif Menahan Laju Pertambahan Penduduk?

Keluarga Berencana, ilustrasi
Keluarga Berencana, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Indonesia selalu dihantui oleh ledakan kelahiran penduduk. Berbagai upaya pun dilancarkan untuk mengerem pertambahan penduduk yang tinggi di berbagai kota di Tanah Air termasuk di Bogor.

Cara konvensional adalah dengan menggalakkan kembali program Keluarga Berencana (KB). Namun sekarang efektifkan program KB itu? Kabupaten Bogor termasuk daerah dengan pertumbuhan penduduk yang sangat mencengangkan dan menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah.

Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Kabupaten Bogor saat ini mencapai 4,7 juta jiwa dengan jumlah penduduk miskin mencapai 1,4 juta jiwa yang merupakan angka penduduk miskin tertinggi di Jawa Barat. Karena itu, program yang sudah ada sejak zaman Orde Batu itu pun digalakkan kembali.

Kepala BKKBN Kabupaten Bogor, Komar Hanifi, yakin KB masih mampu dijadikan andalan untuk mengendalikan laju kelahiran penduduk. Bahkan, ujarnya, KB bukan semata-mata untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tapi juga bisa menekan angka vertilisasi sebanyak 2,5 persen.

''Jumlah penduduk yang terkendali, bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas keluarga yang ujungnya berdampak pada pembangunan secara keseluruhan. Baik pembangunan dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan,'' kata Komar, di Bogor Rabu (16/6). ''Jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang mencapai 4,7 juta jiwa dan penduduk Indonesia yang mendekati angka 240 juta merupakan hal yang harus ditanggapi serius, agar tujuan pembangunan dapat terakselerasi dengan baik.''

Wakil Bupati Bogor, H Karyawan Faturachman, mempunyai pendapat serupa. Dia menganggap KB bisa dijadikan solusi untuk menekan angka laju pertumbuhan penduduk. ''Dalam hal pensosialisasian ini, komunikasi sangatlah penting dan memegang peranan yang sangat besar. Mulailah komunikasi tersebut dengan keterbukaan sehingga melahirkan keseragaman pemahaman,'' jelasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement