Ahad 13 Jun 2010 08:03 WIB

Golkar Legowo Jika Dana Aspirasi Ditolak

Rep: c21/ Red: Ririn Sjafriani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan pihaknya tak akan memaksakan dana aspirasi dapat diterima semua fraksi. Ia mengatakan akan legowo, jika kini hal itu tak mendapatkan dukungan bahkan dari partai-partai yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi.

Namun, diakuinya, partainya tetap akan memperjuangkan agar aspirasi ini agar lolos di DPR RI. “ Masalahnya ini kan bagus untuk pemerataan. Ide bagus kok ditolak. Jangan tergesa-gesa,” ujarnya saat dihubungi Republika melalui telepon, Sabtu (12/6).

Ia mengatakan kemungkinan dana aspirasi ini banyak ditolak oleh fraksi-fraksi lain karena mereka belum paham tentang konsep dana aspirasi yang diajukan. Padahal, dikatakannya ide ini merupakan terobosan baru yang tak konvensional untuk pemerataan pembangunan.

Karenanya, ia menuturkan nantinya akan ada pembicaraan formal kembali untuk mengupayakan agar ide ini bisa direalisasikan. “ Kalau nggak setuju ya sampaikan saja. Tapi kami akan usahakan ini bisa lolos,” ujarnya.

Menanggapi dana aspirasi yang banyak disalahgunakan anggota dewan di Amerika, ia menjamin hal tersebut tak akan terjadi di Indonesia. Ini karena dana itu tak akan jatuh ke tangan anggota dewan tapi langsung ke daerah lewat menejemen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Nantinya, kalau ada penyelewengan, kan ada KPK. Pada mau ditangkap KPK. Saya rasa tidak,” tegasnya.

Ia pun mengatakan dana Rp 1 Miliar untuk desa juga sebaiknya tak ditolak oleh fraksi lainnya. Ia mengatakan, dana ini sangat berguna untuk pembangunan desa terutama desa terpencil. Ia menuturkan nantinya dana ini akan dibagikan ke kas-kas desa untuk kemudian dikelola perangkat desa yang ada.

Sementara itu, menanggapi selentingan bahwa Golkar akan keluar dari jika ide ini ditolak, Priyo membantah hal tersebut. “ Kami tak pernah mengancam melakukan itu,” jelasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement