Sabtu 05 Jun 2010 05:12 WIB

Dua Kubu PKB akan Islah

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Kebangkitan Bangsa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dua kubu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yaitu hasil muktamar Parung Bogor dan muktamar Ancol Jakarta akan berdamai untuk memaksimalkan seluruh potensi partai menghadapi pemilu 2014. Sekjen PKB muktamar Ancol, Lukman Edy, mengatakan dengan memaksimalkan potensi melalui bergabungnya dua kubu itu diharapkan PKB bisa bertahan sebagai parpol perserta pemilu meski parliamentary threshold (PT) dinaikkan.

''Saat ini ada usulan penyederhanaan partai dengan meningkatkan persyaratan parliamentary threshold,'' kata Lukman Edy pada diskusi Dialektika di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/6).

Dalam Pemilu 2009 yang memberlakukan PT 2,5 persen, PKB memperoleh suara 4,85 persen. Pada pembahasan revisi Undang Undang Politik dalam menghadapi pemilu 2014, muncul usulan persyaratan PT ditingkatkan sampai lima persen. Kalau usulan tersebut disetujui maka kemungkinan besar PKB tidak akan lolos melewati persyaratan itu pada pemilu 2014.

''Dalam kondisi saat dan serta tantangan politik ke depan, jangankan mendapatkan lima persen suara, untuk mendapatkan tiga persen suara saja ada kader yang masih ragu,'' jelas anggota DPR dari Fraksi PKB ini.

Menurut dia, pimpinan PKB hasil muktamar Ancol sudah melakukan konsolidasi untuk menyampaikan wacana islah dari partai yang dilahirkan oleh Pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini. Dari hasil konsolidasi tersebut, kata dia, kader dari tiga kekuatan sepakat menjalin islah secara bertahap.

Tahapan islah antara lain dimulai dengan penggabungan pengurus PKB dari tokoh-tokoh yang berasal dari tiga kekuatan yang ada. Setelah penggabungan pengurus terwujud, jelasnya, baru kemudian pengurus gabungan tersebut merencanakan pelaksanaan mukmatar untuk memilih pengurus baru dan membentuk pengurus sampai ke daerah dan cabang. ''Kami mempercayakan pada PBNU yang merupakan orang tua kami sebagai mediator islah tiga kekuatan PKB ini,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement