Jumat 04 Jun 2010 04:29 WIB

Gempa Seakan Mengiringi Kepergian Hasan Tiro

Masjid Baiturrahman Banda Aceh usai diterjang gempa dan tsunami 2004
Masjid Baiturrahman Banda Aceh usai diterjang gempa dan tsunami 2004

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Masyarakat Kota Banda Aceh panik berlarian ke luar rumah ketika gempa bumi berkekuatan 5,8 skala richter mengguncang kota, Kamis (3/6) sekitar pukul 16.24 WIB. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada 53 kilometer barat laut Meulaboh atau 120 kilometer barat daya Sigli, atau 140 kilometer tenggara Banda Aceh.

BMKG memastikan bahwa gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. ''Gempa bumi yang berpusat di Meulaboh itu tidak berpotensi tsunami,'' kata Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie, Syahnan.

Gempa bumi tersebut dirasakan masyarakat di Kota Banda Aceh dan sempat menimbulkan kepanikan, terutama warga yang berada di gedung bertingkat berlarian keluar bangunan. Warga yang sedang berada di jalan tidak merasakan guncangan tersebut. Pascagempa, warga kembali beraktivitas seperti biasa.

Gempa bumi tersebut merupakan yang pertama kali mengguncang provinsi paling barat Pulau Sumatra itu pada Juni 2010. Sebelumnya gempa bumi berkekuatan 5,8 SR juga terjadi dan berpusat di Meulaboh pada 11 Mei 2010. Dua hari sebelumnya, pada 9 Mei 2010, gempa bumi berkekuatan 7,2 SR berpusat di Meulaboh menimbulkan kerusakan cukup parah di beberapa wilayah pesisir barat Aceh.

Di hari yang sama, sebelumnya, deklarator Gerakan Aceh Merdeka Tgk Hasan Muhammad di Tiro meninggal dunia. 'Wali Naggroe' itu meninggal dunia sekitar pukul 12.15 WIB karena komplikasi penyakit lantaran usia lanjut. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Desa Meureu, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, mengatakan almarhum akan dimakamkan usai sholat Azhar tadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement