Senin 31 May 2010 03:40 WIB

PDIP Hormati Polemik Hari Lahir Pancasila

Rep: Indira Rezkisari/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rencana perayaan hari lahir Pancasila 1 Juni besok di MPR masih berpolemik. Selain dikarenakan perbedaan acuan hari lahir Pancasila, perayaan itu juga menimbulkan perdebatan karena dinilai sebagai bentuk legitimasi ideologi PDIP.

Politisi PDIP, Ganjar Pranowo, mengatakan partainya menghormati perbedaan kepercayaan itu. ''Pro kontra itu kita hormati,'' ujarnya, Ahad (30/5), saat dihubungi Republika. PDIP memang meyakini 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Ideologi dan manifesto politik partai politik berlambang banteng itu pun meresapi Pancasila yang dipercaya PDIP lahir 1 Juni.

Ganjar menambahkan, rencana perayaan hari lahir Pancasila di MPR telah melewati pembicaraan dengan seluruh fraksi di DPR. Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengetahui kalau maksud perayaan bukan atas nama melegitimasi ideologi satu partai saja. Perayaan hari lahir Pancasila dimaksudkan untuk memperingati hasil pikiran anak bangsa, sebagai bagian dari sejarah lahirnya bangsa.

Sedianya MPR akan menggelar perayaan tersebut dengan mengundang presiden. Anggota MPR, AM Fatwa, menilai, penetapan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila tidak memiliki landasan konstitusional. Alasannya, keputusan presiden menetapkan lahir pancasila jatuh pada 18 Agustus. Kehadiran Presiden dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni nanti kemudian dianggap Fatwa sebagai legitimasi atas ideologi suatu partai, yakni PDIP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement