Kamis 27 May 2010 17:51 WIB

Tatapan Mata Ainun yang Menggores Kenangan

Rep: c29/ Red: irf
Ainun Habibie bersama BJ Habibie
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ainun Habibie bersama BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hanya dengan menatap, Almarhumah Ainun Habibie dapat memotivasi seseorang. Hal itu dirasakan Isye Latif, teman dekat istri Presiden Ketiga Indonesia itu. Isye masih ingat peristiwa itu terjadi saat Habibie merayakan ulang tahunnya, dan ketika itu masih menjabat sebagai presiden.

Isye sudah mempersiapkan teks yang akan dituturkan saat berdiri sebagai protokol. Tak disangka, teks itu tiba-tiba saja tidak dapat dilihatnya. Sekujur tubuhnya gemetar karena grogi berhadapan dengan tamu-tamu Habibie. Mereka adalah pejabat kedutaan asing dan menteri-menteri di zaman kepresidenan Habibie.

Di saat itu Hasri Ainun Habibie menatap Isye. Dia tidak menuturkan sepatah katapun. “Dia hanya tersenyum menatap saya,” tutur Isye setelah tahlilan di kediaman Habibie Jl Patra XIII, Kompleks Perumahan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/5) malam. Setelah itu Isye merasakan getaran yang berbeda di dalam dirinya. Rasa groginya hilang seketika.

Teks yang sudah dibuatnya tidak dibaca. Dia berbicara dengan spontan di hadapan ratusan hadirin. “Banyak orang tidak percaya saya bisa berbicara tanpa teks,” tuturnya mengisahkan pengalamannya.

Dimatanya, almarhumah Ainun adalah sosok ibu yang peduli anak-anak. Isye masih ingat saat membuka pesantren kilat di Pondok Pesantren Darun Najah Kebayoran Lama. Protokol Istana sudah mempersiapkan tempat duduk khusus untuk istri Habibie itu. Namun demikian, saat acara berlangsung, Ainun justru memilih duduk bersama anak-anak peserta pesantren kilat.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Emotional Spiritual Quotion (ESQ), Ary Ginanjar. Baginya, almarhumah Ainun sangat bersifat rahman (pengasih) dan rahim (penyayang). Dia mengatakan, Ainun akan terus tersenyum karena banyak orang mendoakannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement