REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pimpinan KPK Chandra Hamzah mengatakan boleh jadi tak ada ketua KPK yang dipilih dalam seleksi yang tengah dilakukan saat ini. Persyaratan yang sangat ketat untuk menjadi Ketua KPK memungkinkan hal tersebut
" Kalau kemudian hasil rekruitmen menentukan tak ada satu pun yang lulus, periode berikutnya kita buka lagi," kata Chandra dalam Rapat Panitia Seleksi Ketua KPK di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/5). "Soal persyaratan, tidak boleh ada toleransi sekecil apapun," imbuhnya.
Menurut Chandra, penyeleksian ketat itu penting untuk menyaring ketua KPK yang benar-benar bersih. Ia bertamsil mengutip Teten Masduki, "Ketua KPK memang harus setengah malaikat. Tak boleh punya cacat di masa lalunya."
"Ini (rekam jejak di masa lalu) akan digunakan oleh pihak-pihak yang berupaya menghambat pemberantasan korupsi dengan membuka kembali dosa-dosa masa lalu untuk kepentingan tertentu," tutur Chandra. Selain rekam jejak yang bersih, calon ketua KPK juga harus memenuhi sejumlah kriteria di antaranya berani, paham betul tentang hukum dan memiliki integritas.
Senada dengan Chandra, Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar juga mengatakan seleksi saat ini tak harus menghasilkan ketua. "Kalau tak ada yang memenuhi syarat ya tidak jadi. Kita lapor Presiden dan seleksi diulang lagi," ujarnya.
Pendaftaran seleksi ketua KPK dimulai hari Selasa ini di Gedung Kementerian Hukum dan HAM. Kata Patrialis, sudah ada empat orang pendaftar namun ditolak karena ada berkas yang belum dilengkapi.