Kamis 20 May 2010 06:45 WIB

Detik-detik Terakhir, Marzuki Alie Berpeluang Jadi Ketum PD

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Riset Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menilai, kandidat ketua umum Partai Demokrat Marzuki Alie berpeluang terpilih pada detik-detik terakhir pemilihan. "Jika ditilik lebih dalam, bukan tidak mungkin Marzuki Alie bisa jadi kejutan pada detik-detik akhir pemilihan," kata Yunarto Wijaya di Jakarta, Rabu.

Menurut Yunarto, konstelasi perebutan ketua umum Partai Demokrat semakin panas. Perang pernyataan terus terjadi di antara kandidat.  Yunarto menjelaskan, sampai saat ini ada dua calon sudah mendeklarasikan diri secara formal, yaitu Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum. Namun apabila diteliti lebih dalam, Marzukie Alie yang tidak mendeklarasikan diri justru memiliki indikator yang bisa menguntungkan. Menurut Yunarto, sikap politik Marzuki yang berbeda dari dua kandidat ini, justru sangat menarik. "Marzuki cenderung tidak agresif dalam kampanyenya, bahkan tidak melakukan deklarasi secara formal," kata Yunarto yang namanya pernah dicatut oleh tim Andi Mallarangeng.

Menurut Yunarto, beberapa indikator yang bisa menguntungkan Marzuki, di antaranya, perang kampanye (head to head) yang keras antara Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum. Dalam situasi ini, justru terjadi kanibalisme suara akan terjadi di antara kedua kandidat ini. "Suara Marzuki Alie justru akan cenderung solid karena tidak masuk dalam wilayah pertarungan ini," kata Yunarto.

Selain itu, Marzuki memiliki atribut "senioritas" yang tidak dimiliki oleh dua kandidat lain. Usia matang dan pengalaman bisa menjadi suatu kelebihan dikaitkan dengan kebutuhan PD akan sosok ketum yang mampu melakukan konsolidasi terhadap semua elemen partai. "Marzuki Alie juga dikenal memiliki hubungan baik dengan petinggi partai lain," kata Yunarto.

Hal ini, kata dia, bisa bermanfaat dalam proses konsolidasi eksternal yang harus dilakukan oleh seorang ketum partai dalam menjaga hubungan koalisi yang sudah dibangun.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement