REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kandidat ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, siap melanjutkan karakter politik khas Partai Demokrat. Karakter itu sesuai dengan manifesto politik yang disusun Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Partai Demokrat yang cerdas, bersih, dan santun.
Selain itu, Anas juga akan mempertahankan konsep Demokrat yang nasionalis religius. Dia pun bertekad melaksanakan politik dengan gagasan. Konsep berpolitik dengan gagasan didapatnya dari almarhum Nurcholis Madjid. Cak Nur, sapaan akrab Nurcholis, tetap bisa menyampaikan sumbangan gagasan meski tak berada di pucuk pimpinan.
Hal itu disampaikan Anas ketika bersilaturrahim ke Harian Umum Republika, Selasa (18/5) malam. Dalam kesempatan itu, Anas menyampaikan pokok-pokok pikirannya dalam membawa Demokrat menjadi partai demokratis. Dia mengakui, kontestasi merebut kursi ketua umum sudah terasa jauh sebelum kongres dimulai.
Anas menyampaikan lima gagasan dan pemikiran yang akan dilakukan ketika kelak menahkodai Partai Demokrat. Dia mengakui, alasan dirinya untuk mencalonkan diri jadi ketua umum Partai Demokrat adalah membangun tradisi demokrasi internal. Hal itu sangat tepat dilakukan saat ini ketika SBY masih berada di Demokrat.