Rabu 19 May 2010 23:15 WIB

Wapres Diminta Jadi Ikon Antipemalsuan

Rep: M Ikhsan/ Red: Siwi Tri Puji B
Wakil Presiden RI, Boediono
Foto: Republika
Wakil Presiden RI, Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) secara resmi meminta Wakil Presiden Boediono untuk menjadi ikon antipemalsuan. Hal itu karena pencegahan pemalsuan membutuhkan adanya kampanye nasional. Boediono dianggap layak menjadi ikon antipemalsuan itu.

"Pemalsuan tak saja merugikan merek tapi kita semua. Perlu dibuat suatu kampanye nasional," kata Sekjen MIAP, Justisiari Perdana Kusumah, usai bertemu dengan Wapres, di Istana Wakil Presiden, Rabu (19/5). Dia mengatakan, 12 industri diperkirakan mengalami kerugian Rp 37 triliun akibat pemalsuan pada tahun ini.

Justi mengatakan, pemalsuan menyebakan dampak negatif yang berlipat (multiplier effect) di berbagai bidang. Dia mencontohkan, pemalsuan produk-produk kesehatan, seperti kosmetik, akan menyebabkan masyarakat dirugikan. Untuk mencegah pemalsuan, kata dia, perlu ada sinergi dengan masyarakat.

Menanggapi permintaan menjadi ikon antipemalsuan, Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat, mengatakan, Wapres mempertimbangkan permintaan itu. "Wapres memintah staf untuk menelaah," kata Yopie. Terkait edukasi bagi masyarakat atas bahaya pemalsuan, Wapres memberi dukungan seratus persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement