REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Salah satu anggota Dewan Pendiri Partai Demokrat, Henky Luntungan atas nama beberapa rekannya mengkhawatirkan pertarungan kubu Anas Urbaningrum versus Andi Malarangeng memperebutkan posisi Ketua Umum bisa memicu perpecahan. "Jika kompetisi itu berlangsung `fair`, demokratis, jauh dari politik uang dan `black campaign`, kami yakin perpecahan tidak terjadi," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu, sehubungan dimulai Kongres Partai Demokrat (PD), 21 Mei mendatang di Bandung.
Henky Luntungan dkk berharap, siapa pun yang mendapat suara terbanyak atau didukung mayoritas kader, bisa secara konsisten dengan garis ideologi partai, yakni nasionalis religius berbasis kerakyatan.
Sejauh ini, menurut para pendiri partai berlambang segitiga `mercy` itu, Anas Urbaningrum banyak didukung kalangan `grassroot` (akar rumput), sementara Andi Malarengeng lebih mendapat simpati kalangan elite partai. "Itu tidak jadi masalah. Yang penting, kita jauhi hal-hal negatif tadi, agar potensi perpecahan tidak terjadi. Ingat, kita ini partai berlabel demokrat, makanya segala kiprah harus demokratis, tambahnya.
Ia juga berharap, agar para pendukung kedua kubu yang semakin mengental, tidak usah saling ejek atau mengklaim secara arogan. "Jika itu terjadi, maka bagai memukul air di dulang, kita sendirilah yang rugi dan kena akibatnya," kata Henky Luntungan.