Rabu 19 May 2010 07:22 WIB

Anas Canangkan Modernisasi dan Desentralisasi Partai

Rep: CR2/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bakal Calon Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengusung misi modernisasi partai guna memuluskan jalan menuju Demokrat Satu. Modernisasi itu termasuk desentralisasi partai paska berakhirnya kekuasaan SBY 2014 nanti.

"Sebagai orang yang 5 tahun menjalani proses partai. Saya tahu betul, mana celah yang terjadi," katanya saat bertandang ke Republika, Selasa Sore.

Adapun hal yang dilakukan Anas adalah pertama, modernisasi seluruh dimensi partai. Kedua, stabilisasi internal paska kongres. "Faktanya adalah demokrat dengan kepengurusan sekarang baik menjalankan tugas. Kepengurusan nanti haruslah meneruskan program yang ada . Yang dulu itu bongkar-bongkar, dan itu tidak relevan sekarang," tambahnya.

Ketiga, kata Anas, agenda  desentralisasi pengelolaan partai secara terukur harus dilakukan. "Kondisi yang sekarang kecenderung yang terjadi adalah desentralisasi. Namun, elemen yang belum terdesentralisasi adalah partai politik," katanya.

Akibatnya, kata Anas,  beban partai terpusat di Jakarta. Menurutnya, masalah yang harus diselesaikan di daerah justru harus diselesaikan di Jakarta. "Kalau ini dilakukan, terjadi preseden baru pengelolaan partai," tukasnya. Desentralisasi membuat partai bisa berprestasi.

Misi keempat, lanjut Anas, membangun kultur partai demokrat. "Diferensiasi partai demokrat dengan partai lain, yakni berpolitik cerdas dan santu. Itu adalah karakter politik Indonesia yang khas dan relevan. Kalau itu bisa dibangun akan menjadi faktor pembeda," paparnya.

Untuk misi kelima, Anas menghendaki adanya agenda penguatan logistik partai. Secara institusi, kata Anas, tidak ada partai politik di Indonesia yang logistiknya kuat bahkan Golkar sekalipun. "Kepentingan partai cenderung merefleksikan pemegang saham bahkan menjadi kepentingan bisnis saja. Padahal UU sendiri melarang parpol mendirikan korporasi, ini tradisi yang harus dibangun," pungkas Anas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement