Senin 17 May 2010 03:22 WIB

MUI: Jangan Sebut Terduga Teroris Dengan Ustad

Rep: masduki/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK--Memberantas terorisme sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh polisi saja, tetapi harus dilaksanakan dan melibatkan secara komprehensif bersama elemen masyarakat Islam dan ulama agar tidak meresahkan umat Islam

"Pengertian terorisme dan jihad berbeda karenanya harus dibedakan tidak asal mencatut Islam, seakan-akan Islam mengajarkan kekerasan. Dan masalah ini yang tahu hanya orang yang memahami Islam secara utuh, misalnya ulama elemen masyarakat Islam, bukan orang diluar lebih-lebih yang membenci Islam," kata KH Abdhushomad Ketua Majelis Ulama Indonesia (PMI) Jatim, Ahad (16/5)

MUI tidak menampik keberadaan teroris yang selama ini mengganggu. Sebab sudah terbukti nama-nama yang sebelumnya menjadi target polisi juga sudah ditangkap. Tetapi bukan berarti selalu menyebut-nyebut dan dikait-kaitkan dengan Islam. Lebih-lebih dikaitkan dengan ajaran Islam.

"Sejak Islam lahir dibawa Muhammad Rasulallah tidak mengenalkan ataupun mengajarkan kekerasan maupun terorisme. Islam adalah agama penuh damai dan saling menghormati, semua mahluk berhak hidup saling menghormati dan mengharga perbedaan apapun," tegasnya

MUI juga meminta agar polisi tidak menyebut tersangka teroris dengan sebutan ustad. Karena jika memang mereka benar adalah pelaku terorisme dan kebetulan beragama Islam seperti yang diyakini polisi tidak pantas dipanggil ustad. Karena tidak sesuai dengan ajaran Islam yang "rahmanatan lilamin"

"Tidak usah menggunakan sebutan ustad-lah, sebut saja namanya bin siapa gitu saja. Kalau selalu menggunakan ustad dan istilah Islam lainya seakan-akan Islam sengaja diseret-seret terus ke dalam isue terorisme," pintanya

MUI juga mengusulakan adanya gerakan sosialisasi tentang terorisme secara nasional oleh pemerintah, agar terorisme dipahami dan dimengerti seluruh lapisan masyarakat. "Ini penting dilakukan, karena selama ini masyarakat memahami terorisme selalu dikaitkan dengan Islam," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement