Jumat 14 May 2010 01:06 WIB

Pertarungan Anas-Andi Ditentukan SBY

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA--Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, "pertarungan" Andi Mallarangeng dengan Anas Urbaningrum memperebutkan kursi ketua umum Partai Demokrat pada kongres di Bandung sangat ditentukan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono. "Pertarungan menuju puncak pimpinan Partai Demokrat ini sangat sulit untuk ditebak, masing-masing kandidat sudah menunjukkan usaha paling maksimal untuk bisa dipilih peserta Kongres 21-23 Mei . Saya kira detik-detik akhir nanti akan sangat menentukan, termasuk restu SBY," ujarnya menjawab pertanyaan ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pada detik-detik terakhir, SBY bisa saja secara eksplisit memberikan dukungannya apakah kepada Andi Mallarangeng yang kini Menpora atau Anas Urbaningrum yang kini Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, dan dukungan itu tentu akan diikuti para peserta Kongres. Burhanuddin yang juga peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu mengakui, secara simbolik sebenarnya SBY sudah memberikan dukungannya dengan menempatkan putranya, Eddhie Baskoro atau Ibas, serta sejumlah orang dekatnya dalam jajaran Tim Pemenangan Andi Mallarangeng.

Selain itu, katanya, sejumlah tokoh penting yang merupakan orang-orang dekat SBY, juga tidak hadir pada Deklarasi Anas Urbaningrum sebagai calon ketua umum Partai Demokrat. "Sikap SBY itu bisa dipahami, karena kalau ia memberikan dukungan kepada salah satu kandidat, bisa merusak citranya karena selaku Ketua Dewan Pembina menjadi tidak netral," ujarnya yang menilai, peluang Marzuki Alie yang kini Ketua DPR, kecil sekali.

Namun, lanjut Burhanuddin, tidak adanya dukungan secara eksplisit dari SBY justru membuat peserta Kongres memaknainya dengan tidak ada larangan untuk tidak memilih Andi Mallarangeng, sehingga peluang antara Andi dan Anas masih seimbang atau 50:50. Hal lain yang akan menentukan pada detik-detik terakhir, kata Burhanuddin, tidak bisa dipungkiri adalah faktor politik uang saat pemilihan yang sangat mungkin terjadi.

Figur alternatif

Apabila dalam pemilihan ketua umum Partai Demokrat pada Kongres mendatang terjadi kemacetan atau "deadlock", Burhanuddin mempunyai perkiraan lain yakni munculnya figur alternatif di luar Andi dan Anas, yakni Djoko Suyanto yang merupakan mantan Menko Polhukam atau Erwin Sujono, mantan Kepala Staf Umum TNI yang juga ipar SBY.

"Kalau masih "deadlock" antara Andi dan Anas, saya khawatir akan muncul calon alternatif yang 'diinjeksi' dari luar, karena "deadlock" itu dikhawatirkan akan mengganggu soliditas partai.

Nama yang muncul sebagai figur alternatif itu adalah Djoko Suyanto atau (letjen purnawirawan, red) Erwin Sujono, yang keduanya sangat dekat dengan SBY," katanya. Menurut Burhanuddin, kedua nama itu masih mungkin masuk sebagai kandidat karena persyaratan untuk menjadi ketua umum bisa saja diubah di Kongres.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement