JAKARTA--Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menggelar musyawarah nasional di sebuah hotel mewah di Jakarta, pada 16-20 Juni 2010. Namun, PKS membantah kalau munas yang memakan biaya Rp9-10 miliar itu didisain untuk bermewah-mewahan.

Munas itu rencananya dilangsungkan di Hotel Ritz Carlton Pacific Place. ''Ruang serba guna hotel ini dipilih karena kapasitasnya yang sanggup menampung 8.000 orang,'' kata Sekretaris Panitia Pengarah Munas PKS, Yudi Widiana, di Jakarta, Rabu (5/5).

Munas bertema 'PKS untuk Semua' beragendakan penetapan kabinet, termasuk memilih presiden baru. ''Namun, PKS punya tradisi sendiri dalam memilih pemimpin, pemimpin adalah orang yang dimusyawarahkan Majelis Syuro,'' ujarnya.

Sampai sekarang, PKS belum dapat menentukan siapa kandidat yang akan dimusyawarahkan oleh Majelis Syuro. Majelis Syuro PKS yang baru juga belum dilantik. Pelantikan direncanakan pada 16 Mei 2010.

Dalam munas itu, PKS berniat memanfaatkan teknologi canggih seperti penerapan teknologi gelombang radio bagi absensi 2.700 kader yang menghadiri Munas itu. Ide pemanfaatan teknologi dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian PKS terhadap lingkungan.  ''Nanti kader akan diberi semacam kartu,'' ujarnya, di Jakarta, Rabu (5/5).

Kartu yang dikatakan Yudi menyerupai semacam smart card itu akan berfungsi sebagai absensi. Sinyal radio bertugas menangkap isi kartu dan melaporkan kehadirannya kepada panitia. Dia menambahkan, pengeras suara untuk memanggil masuk peserta Munas PKS juga tidak akan ditemukan.

Teknologi broadcast SMS menggantikan pengeras suara. Bahan serta materi Munas pun dapat diunduh peserta Munas lewat situs PKS atau didistribusikan melalui surat elektronik, termasuk menyebar isi rapat komisi Munas lewat teknologi video streaming. ''Kami ingin bersikap pro lingkungan,'' ujar Yudi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika