Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, menilai anggaran pembangunan gedung baru bagi anggota DPR senilai Rp1,8 miliar terlalu mahal. ''Kalau benar anggarannya Rp 1,8 triliun, itu terlalu besar. Sebaiknya usulan anggaran tersebut diteliti dan dikaji ulang sebelum disetujui agar bisa dihemat,'' pintanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/5).
Terlepas dari kontroversi nilai anggarannya, Priyo setuju DPR membangun gedung baru yang lebih representatif serta merenovasi gedung-gedung yang telah ada di DPR, terutama gedung Nusantara I. Menurut dia, gedung Nusantara I yang menjadi kantor bagi 560 anggota DPR dan tenaga ahli, asisten, dan staf fraksi sudah kelebihan kapasitas.
Di gedung Nusantara I juga terdapat Komisi VI, Komisi IX, Komisi X, dan Komisi XI yang sering digunakan rapat kerja dengan menteri-menteri kabinet. ''Padahal, berdasarkan kajian dari Kementerian Pekerjaan Umum di gedung Nusantara I mengalami keretakan di beberapa bagian akibat gempa bumi Tasikmalaya, pada 2008,'' katanya.
Hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum itu, katanya, membuat orang yang berkantor di gedung Nusantara I menjadi merasa kurang nyaman. Dikatakannya, karena adanya keretakan di beberapa bagian gedung Nusantara I sehingga DPR periode 2004-2009 berencana membangun gedung baru di lahan yang masih tersedia di komplek DPR. ''Rencananya gedung baru itu akan di bangun di lahan kosong di dekat gedung Nusantara I, tapi belum tahu persis perencanaan pembangunannya,'' katanya.