Jumat 30 Apr 2010 05:13 WIB

Presiden Intervensi Pemeriksaan Boediono?

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Budi Raharjo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

JAKARTA--Pemindahan lokasi pemeriksaan Wakil Presiden Boediono oleh penyidik KPK terkait kasus Century yang dilakukan mendadak ke Wisma Negara, masih mengundang tanda tanya. Sebelum pemeriksaan, Wapres rupanya bertemu terlebih dahulu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Wisma Negara.

Adakah intervensi yang dilakukan Presiden terhadap pemeriksaan Wakilnya itu? Kecurigaan itu boleh jadi mencuat, mengingat pemeriksaan itu semula direncanakan di Kantor Wapres yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan pada pukul 14.00 WIB. Bahkan, empat orang penyidik KPK telah datang ke Komplek Istana Wapres menjelang tenggat waktu itu.

Dengan alasan rapat kabinet, Presiden mendadak memanggil Wapres ke Istana. Juru bicara kepresidenan, Julian A Pasha, membantah rapat itu terkait pemeriksaan Boediono. Dia menyatakan, sidang kabinet terbatas itu membahas persiapan menghadapi hari buruh sedunia (may day) yang biasanya diwarnai demo buruh. ''Wapres seperti hal yang biasa bertemu Presiden untuk membicarakan soal perkembangan terakhir,'' katanya di Jakarta, Kamis (29/4).

Biasanya, pertemuan antara Presiden dengan Wapres berlangsung di kantor Presiden. Namun khusus untuk hari ini, pertemuan  berlangsung di Wisma Negara, lokasi yang kemudian dijadikan tempat pemeriksaan Wapres. Pertemuan kedua pemimpin di Wisma Negara itu dibenarkan oleh Julian. Keduanya, dikatakan Julian, sempat berkomunikasi di Wisma Negara. ''Ya tentu, bicara soal hal yang sifatnya dalam pemerintahan termasuk rencana peringatan Hari Buruh 1 Mei,'' kilahnya.

Namun, Julian membantah kalau pemeriksaan terhadap mantan gubernur BI itu merupakan bagian dari rekayasa yang dibuat Presiden. Dia menegaskan lokasi pemeriksaan yang mendadak dipindah ke Wisma Negara merupakan hal biasa, semata-mata mengikuti agenda kerja Wapres. ''Tidak ada yang istimewa dari penentuan lokasi itu,'' tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement