JAKARTA--Komisi II DPR akan segera memanggil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo untuk meminta penjelasan soal eksekusi lahan di Kelurahan Koja Kecamatan Tajungpriok Jakarta Utara yang kemudian terjadi kerusuhan dan menimbulkan korban jiwa.
"Komisi II akan meminta penjelasan Gubernur DKI Jakarta mengapa eksekusi lahan tersebut sampai terjadi kerusuhan dan menimbulkan korban jiwa," kata anggota Komisi II DPR Yasonna H Laoly pada diskusi "Siapa Butuh Satpol PP" yang diselenggarakan sebuah radio swasta di Jakarta, Sabtu (17/4).
Agar informasi yang diperoleh Komisi II DPR berimbang dalam kesempatan tersebut Komisi II juga akan memanggil tokoh masyarakat setempat dan ahli waris almarhum Habib Hasan Al Hadad atau Mbah Priok.
Dijelaskan Yasonna, dari penjelasan Gubernur DKI dan jajarannya serta penjelasan tokoh masyarakat dan ahli waris akan diketahui apa yang sebenarnya terjadi pada eksekusi lahan di Keluaran Koja Kecamatan Tanjungpriok Jakarta Utara pada Rabu (14/4) tersebut.
Menurut dia, apakah kerusuhan yang meletus pada eksekusi lahan di Koja tersebut murni perlawanan masyarakat atau ada pihak lain yang turut membantu masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Yasonna juga mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendaknya lebih bersikap persuasif pada pembebasan lahan di Koja Tanjungpriok. "Apalagi di lahan tersebut ada makam yang dikeramatkan oleh warga setempat, sehingga situasinya menjadi sangat sensitif," katanya.
Menurut dia, hendaknya pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sosialisasi dan pendekatan persuasif melalui tokoh masyarakat setempat sampai kondisi nya benar-benar kondusif.
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini sangat menyayangkan eksekusi lahan yang sampai terjadi kerusuhan dan menimbulkan korban jiwa.
Informasi yang dihimpun, Satpol PP Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan eksekusi pembebasan lahan untuk perluasan terminal peti kemas PT Pelindo II.