Rabu 26 Apr 2023 04:49 WIB

Bertemu Petinggi Golkar, Prabowo Lobi Cawapres dari Golkar

Ketua Umum Golkar Airlangga diharapkan menjadi cawapres pendamping Prabowo.

Rep: Zainur Mahsir, Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erdy Nasrul
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kanan).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kedua kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah Idul Fitri tahun ini, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terus membangun komunikasi politik dengan sejumlah pihak. Selain dengan Presiden Joko Widodo, menteri pertahanan tersebut juga menguatkan komunikasi dengan Golkar.

Komunikasi politik dengan Golkar dilakukan Prabowo bersama ketua dewan Pembina Aburizal Bakrie dan Airlangga Hartarto pada hari raya Idul Fitri 1444 Hijiriah di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/04/2023).

Baca Juga

Dia bertemu Aburizal sepulang dari Solo, Jawa Tengah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di hari yang sama, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyambut hangat kehadiran Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kediamannya kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Momen kedua pertemuan itu dibagikan oleh Prabowo dalam postingan Instragramnya @prabowo. “Masih di suasana Lebaran ini, saya juga bersilaturahmi ke Abang sekaligus sahabat saya, Bang Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar,” tulis Prabowo.

Prabowo juga memposting foto momen saat dia menerima kunjungan silaturahmi Idul Fitri dari Airlangga.

“Terima kasih kepada sahabat saya Bapak Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar atas kedatangannya," tulisnya.

Pertemuan itu menandakan Prabowo bersama koalisinya mempunyai komitmen untuk menentukan sikap bersama siapa pihaknya melangkah untuk meneruskan kepemimpinan nasional pada pemilu 2024.

"Ini merupakan pertanda atau pesan politik bahwa saat ini Prabowo pasti berkomitmen untuk capres. Harga mati untuk maju di 2024," kata pengamat politik Adi Prayitno saat dihubungi pada Selasa (25/4/2023). 

Menurutnya Prabowo tak mungkin diposisikan sebagai calon wakil presiden. Mantan komandan jenderal Kopassus tersebut pasti bersikeras untuk menjadi calon presiden. Sebab, jika dia menjadi cawapres, maka berarti menjatuhkan citra dan parpol Prabowo.

"Jadi tak mengherankan kalau Prabowo selalu menegaskan dirinya capres. Bahwa Gerindra itu adalah partai yang saat ini sedang kuat, yang meminta dirinya untuk maju di 2024," ucap Adi.

Pesan politik di balik pertemuan Prabowo dengan dua elite Golkar menurut Adi juga ada kemungkinan membahas mengenai posisi cawapres, mengingat hingga kini Golkar belum menentukan sikap dengan siapa berkoalisi.

"Mungkin pesan politiknya ya kalau Prabowo maju, siapa tahu Airlangga berkenan untuk menjadi pendampingnya.Karena Prabowo sama Airlangga, dan ARB ini kan punya riwayat pertemanan yang cukup lama. Minimal itu pesan politik yang bisa kita tangkap," kata Adi.

Meski demikian, Adi mengatakan analisis itu bisa saja berubah. Sebab, saat ini dinamika politik di tengah partai politik dalam menghadapi Pemilu 2024 masih sangat cair.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement