Kamis 09 Feb 2023 15:31 WIB

Peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam Penanganan Covid-19

Ada 86 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah yang digunakan menangani Covid-19.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Gita Amanda
Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar diskusi bertajuk
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar diskusi bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Sekretaris Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ekorini Listiowati, menyampaikan sejumlah kontribusi yang telah dilakukan MPKU selama pandemi menghantam Tanah Air sejak 2020 lalu, salah satunya dengan membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) pada 11 Maret 2020.

"Jadi lebih dulu dari Satgas Covid-19 yang dibentuk pemerintah, Muhammadiyah dan Aisyiyah berjalan lebih dulu," kata Ekorini dalam diskusi publik bertema 'Strategi Kesehatan Muhammadiyah dalam Transisi Emdemi', Kamis (9/2/2023).

Baca Juga

Selain itu, MPKU juga menyiapkan rumah sakit untuk menangani Covid-19. Ekorini mengatakan ada 86 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah yang digunakan menangani Covid-19.

"Dari 86 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah itu ada 23 ribu pasien rawat jalan dan 48 ribu pasien rawat inap," ujarnya.

"Artinya kalau dari 48 ribu yang dirujuk 2 ribu kemampuan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah itu cukup bagus menangani covid, padahal saat itu ditengah ketidakpastian siapa yang membiayai," imbuhnya.

Di masa transisi menuju endemi, MPKU juga melakukan vaksinasi bekerja sama dengan United State Agency for International Development (USA ID). Ekorini yang juga merupakan Project Manager Mentari Covid-19 Vaccine itu mengatakan telah melakukan vaksinasi di 27 provinsi dan 114 kabupaten di Indonesia. Adapun capaian vaksinasi yang dilakukan MPKU sebanyak 1 juta dosis.

Ekorini menilai kedepan imunitas menjadi isu kesehatan yang cukup penting di 2023.

Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan, terlihat vaksinasi belum merata di seluruh Indonesia.

"Kalau saya melihat data di Kementerian Kesehatan vaksinasi dosis 1 itu mungkin sudah 80 persen, dosis 2 sudah di atas 70 persen juga artinya target itu tercapai. Kemudian yang dosis 3 ini belum mencapai 70 persen sudah mulai dilaunching dosis 4. Tapi kita melihat bahwa itu tidak merata di seluruh provinsi," ungkapnya.

Sekretaris Bidang Kesehatan PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PPIPM), Anggitya Nareswari, mengatakan bahwa sejumlah agenda dilakukan selama pandemi Covid-19. PPIPM juga melakukan vaksinasi pelajar.

"Kami melakukan pilot project di kota yang menurut kami risiko penularan Covid-19 sangat tinggi. Kami mengadakan di SMA-SMA Tangerang Selatan. Alhamdulilah dari kegaiatan tersebut ada sekitar 500 pelajar lebih yang mengikuti kegiatan vaksinasi," ucapnya.

Selain itu PPIPM juga melakukan kegiatan sadar mental. Pandemi lalu membuat kesehatan mental pelajar terganggu, karena itu PPIPM menggelar webinar session yang membicarakan seputar isu kesehatan mental.

"Intinya dari kegiatan sadar mental itu kita saling menguatkan, jangan sampai saat pandemi Covid-19 itu terjadi tindakan bunuh diri, itu kita sangat mencegah hal itu terjadi," ungkapnya.

Kemudian Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Warsiti, mengatakan bahwa PP Aisyiyah juga aktif mengkampanyekan penggunaan masker kepada masyarakat dan membagikan masker di jalanan. Selain itu PP Aisyiyah juga melakukan pengadaan alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga kesehatan.

"Kami semua bergerak, Aisyiyah memberikan mandat kepada perguruan tinggi Aisyiyah untuk memproduksi hand sanitizer, memproduksi makser dan sebagainya kemudian kita sebarkan ke seluruh rumah sakit," tuturnya.

Selain itu PP Aisyiyah juga melibatkan kelompok berkebutuhan khusus untuk memproduksi masker. Pemberdayaan tersebut secara langsung ikut membantu perekonomian mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement