Selasa 07 Feb 2023 19:10 WIB

Isu Utang Rp 50 M, Jubir Anies: Bahasanya Bukan Lunas, Tapi Sudah Selesai

Ada perjanjian kalau menang Pilkada DKI maka tidak mengembalikan pinjaman.

Pendiri lembaga survei KedaiKopi, Hendri Satrio, menjelaskan posisi utang Rp.50 juta Anies ke Sandiaga Uno, dalam jumpa pers, Selasa (7/2/2023)
Foto: joko sadewo
Pendiri lembaga survei KedaiKopi, Hendri Satrio, menjelaskan posisi utang Rp.50 juta Anies ke Sandiaga Uno, dalam jumpa pers, Selasa (7/2/2023)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pendiri KedaiKopi Hedri Satrio,  diminta Anies Baswedan menjelaskan persoalan utang Rp 50 miliar Anies ke Sandiaga Uno. Hendri menyebut perjanjian pinjam meminjam antara Anies dengan Sandiaga, tapi perjanjian yang sudah selesai.

“Saat ini perjanjian itu (Anies-Sandiaga, Red) sudah selesai. Jadi bukan lunas bahasanya, tapi memang sudah selesai perjanjiannya,” kata Hendri, saat menggelar jumpa pers, Selasa (7/2/2023).

Kenapa selesai? Hendri menjelaskan bahwa dalam perjanjian itu tertulis bahwa jika Anies kalah di Pilkada DKI Jakarta maka Anies wajib mengembalikan uang pinjaman itu. Tapi kalau Anies menang maka tidak usah dikembalikan.

“Ini sebenarnya budaya baru dalam kontestasi pilkada. Biasanya kan kalau menang gue balikin ya. Kalau kalah kita rugi bareng-bareng. Tapi Anies tidak,” kata Hendri.

Mengenai isu utang Anies yang tiba-tiba mencuat, Hendri menduga hal ini karena ingin mengganggu koalisi yang ingin mendeklarasikan Anies sebagai capres bersama, “Mungkin ingin mencitrakan Anies tidak berkomitmen (tidak bisa memegang janji, Red),” kata Hendri.

Ditanya apakah Anies terganggu dengan isu itu, Hendri menegaskan Anies tidak terganggu dengan isu utang Rp.50 miliar ini. “Anies tidak terganggu makanya Hensat (hendri Satrio) yang suruh bicara ini, karena sudah selesai,” papar Hendri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement