Selasa 18 Oct 2022 09:27 WIB

Nasdem: Cawapres Anies Harus Bisa Hadirkan Kelanjutan Pemerintahan Jokowi

Nasdem nilai pembahasan cawapres Anies akan memakan waktu lama.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan mengungkapkan tiga kriteria cawapresnya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan mengungkapkan tiga kriteria cawapresnya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate mengatakan, pihaknya menyerahkan otoritas pemilihan calon wakil presiden (cawapres) kepada calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan. Pembicaraan terkait nama tersebut dikatakannya masih sangat panjang.

Namun, ia mengungkapkan sejumlah kriteria bagi cawapres dari Anies, yakni yang pertama adalah kompetensi. Kedua, sosok tersebut harus dapat memberikan efek elektoral.

Baca Juga

"Yang tiga, kesamaan persepsi dan konsep. Kita bila dipercaya oleh rakyat sebagai pemenang pilpres dan pemilihan umum presiden, maka harus menyelenggarakan pemerintahan, pemerintahan pun harus pemerintahan yang kuat yang dibangun dan konsisten kerja samanya," ujar Johnny di Kantor DPP Partai Nasdem, Senin (17/10/2022) malam.

Di samping itu, ia mengungkapkan syarat dasarnya, yakni harus dapat menghadirkan keberlanjutan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tujuannya, agar adanya kepastian pembangunan dan arah pembangunan negara ke depan.

 

"Prasyarat dasar dari pemerintahan berikutnya adalah kontinuiti dari pembangunan yang sudah diawali oleh Pak Joko Widodo. Dengan tujuan apa? Efisiensi pembelanjaan," ujar Johnny.

"Dan keyakinan masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif di dalam perencanaan pembangunan negara dan pelaksanaan pembangunan negara, bukan sekedar mengganti (presiden)," sambungnya.

Karenanya, wajar jika pembahasan cawapres untuk Anies akan memakan waktu tak sebentar. Partai Nasdem terus membuka pintu koalisi bagi partai politik dan sosok yang ingin melakukan kerja sama politik.

"Di Indonesia ini kan kita menganut kegotongroyongan, politik tidak harus dalam satu jalan kontestasi perahu dan biduk koalisi berbeda sekalipun. Komunikasi politik itu harus selalu dibangun," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

Anies sendiri sebelumnya mengatakan, dirinya tak terburu-buru dalam menentukan cawapres. Namun, ia mengungkapkan tiga kriteria pasangannya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ujar Anies.

Baca juga : Anies Ungkap Tiga Kriteria Cawapresnya

Kedua adalah membantu memperkuat dan menghadirkan stabilitas dalam koalisi. Terakhir adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif ketika nanti terpilih sebagai presiden periode 2024-2029.

"Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement