Senin 17 Oct 2022 01:01 WIB

Bamus Betawi: Di Era Pemerintahan Anies, Jakarta Damai dan Harmoni

Bamus Betawi menilai tidak ada kelompok warga yang merasa didiskriminasi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa warga saat akan menghadiri acara perpisahan masa kepemimpinannya menjadi Gubernur di Balai Kota DKI Jakarta, Ahad (16/10/2022). Masa kepemimpinan Anies Baswedan bersama Ahmad Riza Patria resmi berakhir pada 16 Oktober 2022, setelah dilantik Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017. Kegiatan tersebut merupakan agenda terakhirnya menjabat sebagai Gubernur. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa warga saat akan menghadiri acara perpisahan masa kepemimpinannya menjadi Gubernur di Balai Kota DKI Jakarta, Ahad (16/10/2022). Masa kepemimpinan Anies Baswedan bersama Ahmad Riza Patria resmi berakhir pada 16 Oktober 2022, setelah dilantik Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017. Kegiatan tersebut merupakan agenda terakhirnya menjabat sebagai Gubernur. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menyatakan warga Betawi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Bamus Betawai, Anies telah menciptakan suasana kota kondusif di Ibu Kota.

"Atas nama masyarakat Betawi, kami selaku tuan rumah di Jakarta menyampaikan terima kasih kepada Pak Anies. Di era Pak Anies, Jakarta damai dan harmoni. Tidak ada satu pun kelompok masyarakat yang didiskriminasi. Hari ini Pak Anies meninggalkan Balai Kota. Banyak warisan yang beliau berikan untuk warga Jakarta, termasuk dalam kemajuan kebudayaan Betawi," kata Ketua Umum Bamus Betawi Riano P Ahmad di Jakarta, Ahad (16/10/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan selama pemerintahan Anies, masyarakat Betawi merasakan Jakarta sebagai kota yang kondusif dan ramah terhadap semua suku di Indonesia. Riano mengaku, dengan gaya kepemimpinannya, Anies berhasil menjaga persatuan, keberagaman, dan menghadirkan keadilan bagi seluruh warga.

Riano menyebut selama pemerintahan era Anies, kebudayaan Betawi begitu banyak kemajuan. Selain itu, komitmen Anies terhadap masyarakat Betawi juga dibuktikan dengan prioritas Pemprov DKI yang selalu mendukung kegiatan kesenian serta kebudayaan.

"Yang saya rasakan, berdasarkan kegiatan yang kita punya, banyak kegiatan Betawi di era Pak Anies. Banyak festival dan pelestarian kebudayaan Betawi yang beliau dukung sehingga, tidak ada lagi orang Betawi yang merasa jadi penonton di rumah sendiri," katanya.

Salah satu program Pemprov DKI dalam memperhatikan kebudayaan Betawi yakni melakukan pengembangan di Setu Babakan yang menjadi Kampung Betawi, Taman Benyamin Sueb, hingga pengembangan atau revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM).

"Ini menunjukkan, betapa besarnya perhatian Pak Anies untuk meningkatkan posisi Jakarta sebagai kota seni budaya, bukan saja di Indonesia tetapi juga level dunia," ujar Riano.

Selanjutnya, kata dia, Anies juga memprakarsai revitalisasi Kota Tua dan dinamai menjadi Batavia yang merupakan nama masa kolonialnya. Tidak hanya itu, Anies membuat Keputusan Gubernur (Kepgub) untuk mengubah 32 nama jalan hingga gedung di Jakarta dengan nama tokoh Betawi.

Menurutnya, kebijakan untuk mengabadikan tokoh Betawi menjadi nama jalan sebagai bentuk penghormatan untuk mengenang kontribusi besar para pahlawan-pahlawan lokal Betawi. "Tentu, ini adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan besar buat kami masyarakat Betawi," katanya.

Yang tidak kalah menarik, lanjutnya, Anies menggratiskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi rumah warga yang memiliki nilai jual objek pajak di bawah Rp 2 miliar.

"Bagi kami warga Betawi ini sangat membantu meringankan beban masyarakat. Karena penduduk Jakarta tidak hanya diisi oleh mereka yang berekonomi menengah ke atas, tetapi banyak juga warga yang berekonomi menengah ke bawah," tegas mantan Ketua Komisi A DPRD DKI periode 2014-2019 itu.

Riano menambahkan, kebijakan Anies yang paling dirasakan oleh warga adalah membuka kembali jalan kawasan Sudirman-Thamrin untuk kendaraan motor roda dua. "Sebelumnya Jalan Sudirman-Thamrin tidak boleh dilewati motor. Itu sangat merepotkan, karena kalau motor dilarang jalan di situ, teman-teman ojek daring juga kehilangan potensi pendapatannya. Alhamdulillah, oleh Pak Anies kemudian (motor) diperbolehkan lagi," kata Riano.

Ditegaskan Riano, ini menunjukkan bahwa kebijakan Anies, betul-betul berpihak kepada seluruh warga Jakarta, tanpa memandang strata ekonomi sosial masyarakat. "Sekarang, semua orang tidak lagi merasa diperlakukan tidak adil. Saya kira, ini tidak akan ada yang bisa menyangkal. Karena itu, sekali lagi kami keluarga besar Betawi menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas keberpihakan Pak Anies kepada seluruh warga Jakarta," ucap anggota DPRD DKI dua periode itu.

Riano juga mengucapkan selamat kepada Kasetpres Heru Budi Hartono, yang telah diamanahi sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengaku bersyukur karena Heru Budi merupakan sosok yang sudah sangat berpengalaman soal DKI Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement