Selasa 22 Feb 2022 21:20 WIB

Ratusan Sopir Truk Tutup Jalur Pantura Batang

Polisi menilai tindakan penutupan ini hanya sebatas aksi spontanitas.

Foto udara sejumlah truk berhenti di jalan saat aksi demo menutup jalan Pantura di Jalan Pantura Banyuputih hingga Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (22/2/2022). Dalam aksi itu, sopir dan pengusaha truk menolak kebijakan pemerintah terkait pembatasan dan pelarangan truk Over Dimension Over Loading (ODOL) atau kelebihan dimensi dan muatan yang dapat merugikan mereka dengan aksi memblokade jalan Pantura Banyuputih-Subah hingga menyebabkan kemacetan sepanjang sekitar 2-3 kilometer dari Arah Jakarta menuju Semarang dan sebaliknya.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Foto udara sejumlah truk berhenti di jalan saat aksi demo menutup jalan Pantura di Jalan Pantura Banyuputih hingga Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (22/2/2022). Dalam aksi itu, sopir dan pengusaha truk menolak kebijakan pemerintah terkait pembatasan dan pelarangan truk Over Dimension Over Loading (ODOL) atau kelebihan dimensi dan muatan yang dapat merugikan mereka dengan aksi memblokade jalan Pantura Banyuputih-Subah hingga menyebabkan kemacetan sepanjang sekitar 2-3 kilometer dari Arah Jakarta menuju Semarang dan sebaliknya.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG - Ratusan sopir truk menutup jalan (blokade) jalan pantura Kabupaten Batang, Jawa Tengah, untuk menolak revisi UU Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) tentang tanggung jawab pengguna jasa kendaraan berat yang memiliki dimensi dan muatan lebih (over dimension over loading/ODOL), Selasa (22/2/2022).

Penutupan jalan itu mengakibatkan arus lalu lintas kendaraan macet mulai dari jalur pantura di Banyuputih hingga Kecamatan Subah atau lebih dari satu kilometer.Untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas kendaraan terus bertambah, Kepolisian Resor Batang merekayasa arus lalu lintas dengan mengalihkan laju kendaraan dari arah barat (Pekalongan) melalui jalur keluar tol Kandeman. Sementara dari arah timur dialihkan melalui pintu keluar tol Weleri.

Baca Juga

Kepala Polres Batang, AKBP Mohamad Irwan Susanto,mengatakan, aksi penutupan jalan di pantura yang dilakukan paguyuban truk Batang hanya sebatas tindakan spontanitas yang sudah terkoordinator dari Semarang."Kemudian, kami melakukan komunikasi dengan paguyuban truk agar satu perwakilan sopir truk bertemu dengan Dinas Perhubungan Batang dan satunya ke Satuan Lalu Lintas Polres setempat. Yang jelas, kami mengikuti dulu penyampaian pendatapnya," katanya.

Ia mempersilakan para sopir truk menyampaikan pendapatnya, namun mereka diminta tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan di jalan pantura."Memang terjadi kemacetan arus lalu lintas hingga mencapai 1 kilometer yaitu antara perbatasan jalur pantura Banyuputih hingga Subah. Intinya para sopir truk menolak terhadap kebijakan hukum over dimension over loading," katanya.Sopir truk,Safrudin (50), mengatakan, mereka menutup jalan pantura ini sebagai bentuk solidaritas para sopir yang melakukan aksi yang serupa di Surabaya dan Jakarta.

"Aksi itu spontan tanpa ada koordinasi. Kami hanya menuntut pemerintah tidak lagi mempermasalahkan truk yang memiliki dimensi dan muatan lebih," katanya.

a

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement