Rabu 21 Oct 2020 05:56 WIB

Bupati Gorontalo Utara Imbau Warga Waspada La Nina

Angin dan curah hujan tinggi berpotensi terajadi di daerah ini.

Cuaca buruk di tengah lautan berpotensi menimbulkan gelombang tinggi (ilustrasi)
Foto: Humas Ditjen Hubla
Cuaca buruk di tengah lautan berpotensi menimbulkan gelombang tinggi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Indra Yasin, mengimbau warga di kabupaten tersebut untuk mewaspadai La Nina yang mulai melanda. "Saya akan terus menyampaikan imbauan ini, untuk menekan dampak La Nina, artinya ada hujan dengan intensitas tinggi dan ada angin berpotensi badai yang dapat ditimbulkan di daerah ini yang tergolong rawan bencana alam," ucapnya, di Gorontalo, Selasa (20/10).

Tidak hanya masyarakat yang ada di darat yang perlu mengantisipasi erosi dan banjir saat curah hujan tinggi. Namun para nelayan pun diharapkan meningkatkan kewaspadaannya. "Saat akan melaut, para nelayan agar memperhatikan cuaca. Jangan nekad melaut saat cuaca ekstrem," ucapnya.

Baca Juga

"Kita perlu menyosialisasikan ancaman La Nina dan upaya menekan dampak yang dapat ditimbulkan, di antaranya dengan berhati-hati," tambahnya.

Menurutnya, upaya penanggulangan bencana alam, terus dilakukan pemerintah daerah. Tidak hanya sekadar menjadi salah satu dari 12 kepala daerah penerima anugerah 'Tangguh Award' dari BNPB, namun bupati Indra menegaskan, jika pemerintahan daerah yang dipimpinnya terus fokus mengurangi risiko bencana alam di wilayah pesisir dengan panjang pantai 317 kilometer tersebut.

 

Di antaranya, melakukan konservasi vegetatif bekerjasama dengan pihak perusahaan hutan tanaman industri (HTI). Dari total izin areal HTI seluas 42 ribu hektare, 16 ribu hektare telah ditanami 12,7 juta pohon sebagai salah satu upaya menahan erosi yang dampak baiknya telah dirasakan saat ini.

Khusus di tepi pantai, sejak tahun 2009, di lahan seluas 300 hektare telah ditanami mangrove atau bakau dan di tahun 2020 ini, seluas 185 hektare penanamannya dilakukan pihak TNI dan Polri, melibatkan masyarakat.

Rencananya, tahun 2021 nanti bekerjasama dengan pihak Balai DAS Bone Bolango dan Kawasan Hutan, seluas 250 hektare lahan akan ditanami bibit pohon untuk mengantisipasi erosi juga abrasi sungai. Di antaranya di wilayah Dulukapa, Kecamatan Sumalata Timur.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement