Senin 04 May 2020 16:41 WIB

Pemkot Makassar Pertimbangkan tak Perpanjang PSBB

Pj Wali Kota Makassar mengklaim ada penurunan jumlah pasien Covid-19

Personel TNI memeriksa sejumlah pengendara motor yang akan melewati titik pemeriksaan di perbatasan Kabupaten Gowa dan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/5/2020). Petugas gabungan memperketat akses keluar masuk di Kabupaten Gowa dengan melakukan pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gowa
Foto: ANTARA /Abriawan Abhe
Personel TNI memeriksa sejumlah pengendara motor yang akan melewati titik pemeriksaan di perbatasan Kabupaten Gowa dan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/5/2020). Petugas gabungan memperketat akses keluar masuk di Kabupaten Gowa dengan melakukan pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gowa

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar melalui Pejabat (Pj) Wali Kota, M Iqbal Samad Suhaeb mulai mempertimbangkan untuk tidak memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Alasannya, sudah ada angka penurunan pasien Covid-19.

"Kalau dilihat hari pertama, makin lama makin menurun (warga terpapar), sehingga tidak perlu perpanjang. Banyak konsekuensinya. Kami usahakan tidak diperpanjang," katanya. di Posko Induk Percepatan Penanggulangan Covid-19, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/5).

Saat ditanya apakah ada masalah keuangan mengingat jumlah penderita Covid-19 masih dinamis, ia membantah hal tersebut.

"Tidak ada soal anggaran. Ini soal penyakit," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Makassar, Ismail Hajiali berpendapat, untuk perpanjangan masa PSBB akah dibicarakan dalam rapat. Hal ini berdasar dari evaluasi tahap dua soal efektivitas pelaksanaan PSBB.

Data terbaru dari Posko Induk Covid-19 Makassar 3 Mei 2020, jumlah kasus Covid-19 masih tinggi. Kasus positif sebanyak 418 orang, 233 diantaranya masih dirawat, dan 153 dinyatakan sembuh, sementara meninggal dunia 32 orang.

Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 417 orang, 17 orang masih dirawat, 189 sudah pulang atau sehat dan 57 orang meninggal dunia. Untuk Orang Dalam Pemantuan (ODP) sebanyak 950 orang, 765 diantaranya selesai dipantau dan 185 masih sementara dipantau.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement