REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG, – Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan menegaskan bahwa guru ngaji memainkan peran penting sebagai benteng moral masyarakat di tengah era digital. Hal ini disampaikan saat acara Pembinaan Guru Ngaji di Aula MUI Kecamatan Tangerang, Selasa.
Maryono mengungkapkan bahwa guru ngaji tidak hanya mengajarkan pembacaan Al-Qur’an, tetapi juga membentuk karakter dan moral generasi muda. Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen untuk terus mendukung peran ini guna membangun masyarakat yang berakhlakul karimah, maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Menurut Maryono, pembinaan berkelanjutan bagi para guru ngaji menjadi ujung tombak pendidikan keagamaan dan pembentukan karakter generasi muda. Dedikasi mereka dalam membimbing generasi mencintai Al-Qur’an sangat diapresiasi oleh pemerintah.
“Guru ngaji memiliki peran sangat penting dalam membangun akhlak dan moral masyarakat. Pemerintah Kota Tangerang sangat berterima kasih atas dedikasi bapak-ibu semua yang terus membimbing anak-anak kita mencintai Al-Qur’an,” ujar Maryono. Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemkot Tangerang memberikan insentif bagi guru ngaji dan marbot sebesar Rp350.000 per bulan.
Pemerintah juga terus mengadakan pembinaan dan pelatihan agar tugas guru ngaji dan marbot berjalan lebih maksimal dan profesional. Camat Tangerang, Yudi Pradana, menambahkan bahwa kegiatan pembinaan ini merupakan wujud nyata dukungan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru ngaji.
“Semoga melalui pembinaan ini, kompetensi guru ngaji semakin meningkat sehingga kemampuan dan peran mereka dalam mendidik generasi Qur’ani dapat berjalan lebih maksimal,” pungkas Yudi.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika