REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, menyebutkan sebanyak 3.617 warga di Kecamatan Sindang Jaya, terinfeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Penyebabnya adalah kegiatan pembakaran sampah yang dilakukan lapak limbah ilegal di daerah itu.
Kepala Puskesmas Sindang Jaya, Dewi Anita Etikasari, mengatakan, berdasarkan data periode Januari hingga September 2025 terdapat 3.617 warga di wilayahnya terserang ISPA. "Penyebab utama kasus ISPA di Sindang Jaya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri yang dapat menular," katanya, Ahad (5/10/2025).
Menurut dia, pembakaran sampah oleh lapak limbah itu menyebabkan polusi udara sehingga hal itu menjadi penyebab terjadinya peningkatan kasus kesehatan pada saluran nafas masyarakat. "Abu sisa pembakaran mengandung logam berat seperti merkuri dan timbal yang bisa mencemari tanah, air, udara dan rantai makanan yang mengancam kesehatan manusia dan hewan dalam jangka panjang," tuturnya.
Ia mengatakan, dengan banyaknya kasus ISPA, Dinkes Kabupaten Tangerang dalam waktu dekat ini bakal melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang bermukim di dekat lapak limbah ilegal di Sindang Jaya. "Iya kami akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga dalam waktu dekat ini," kata Dewi.
Sementara itu, Camat Sindang Jaya Galih Prakosa mengatakan, berdasarkan hasil operasi penertiban terdapat 81 lapak limbah ilegal di wilayahnya telah dilakukan penindakan tegas berupa penutupan dan penyegelan. Hal tersebut dilakukan, karena telah melanggar aturan lingkungan dengan sebagian besar melakukan pembakaran sampah/limbah secara ilegal.
Menurutnya, adanya aktivitas itu menuai keluhan masyarakat lantaran asap pembakaran mengganggu kenyamanan warga sekitar. "Laporan ISPA itu sudah ada. Yang pasti masyarakat kita sudah ada yang terserang ISPA, asap pembakaran sudah luar biasa dan merugikan masyarakat baik yang di perkampungan maupun di perumahan," tuturnya.
Galih mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang bermukim di sekitaran lapak limbah ilegal. "Nanti akan kita koordinasikan dengan puskesmas, nanti data warga yang terserang ISPA akan kita cek juga," kata dia.