Kamis 02 Oct 2025 21:20 WIB

Workshop LPDSI-Kemenkes Cetak Dokter Stem Cell Bersertifikasi Internasional

Workshop bersertifikasi internasional ini menjadi yang pertama di Indonesia.

Workshop tentang stemcell bersertifikasi internasional.
Foto: Antara
Workshop tentang stemcell bersertifikasi internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mulai menapaki langkah besar menuju pusat kedokteran regeneratif dunia melalui penyelenggaraan Workshop Inovasi Terbaru Kemenkes RI–LPDSI bertajuk “Regenerasi Medis: Aplikasi Stem Cell dan turunannya Secretome & Exosome” di Vinski Tower, Jakarta.

Workshop bersertifikasi internasional ini menjadi yang pertama di Indonesia dengan pengakuan resmi dari World Council of Stem Cell (WOCS), Geneva, Switzerland, serta mendapatkan SKP dari Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga

Kehadiran sertifikasi ganda ini menandai era baru bagi perkembangan layanan stem cell di tanah air yang siap disejajarkan dengan standar global.

“Jika Indonesia memiliki lebih banyak dokter ahli stem cell tersertifikasi baik nasional maupun internasional, maka kita bisa menjadikan Indonesia sebagai destinasi health tourism kelas dunia,” kata Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, Presiden WOCPM Paris sekaligus Presiden WOCS.

Acara yang digagas Lembaga Pelatihan Dokter Seluruh Indonesia (LPDSI) bersama Celltech Stem Cell Centre ini diikuti puluhan dokter spesialis dan tenaga kesehatan. Mereka mendapat pembekalan ilmiah hingga praktik langsung mengenai aplikasi stem cell, secretome, dan exosome.

Ketua Umum PDSI, Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B., M.A.R.S., menegaskan pentingnya pembaruan ilmu kedokteran regeneratif agar Indonesia tidak tertinggal dari negara lain.

Selain Prof. Deby, sejumlah pakar hadir sebagai pembicara, di antaranya dr.

Huntal Napoleon Simamora, Sp.BP-RE (pemanfaatan stem cell pada luka bakar), Dr. dr. Dollar, Sp.KKLP (regulasi & etika klinis), serta Dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed dari Komite Sel Punca Kemenkes RI.

Salah satu sorotan adalah keterlibatan 14 dokter dari RSPPN Panglima Besar Sudirman yang berhasil lulus sertifikasi internasional.

Fasilitas rumah sakit rujukan nasional tersebut, yang diinisiasi Presiden Prabowo, kini dilengkapi laboratorium stem cell modern dengan teknologi Quantum GMP International hasil kolaborasi Indonesia–Swiss, yang menurut Dr. Marhaen Hardjo hanya ada dua di Asia.

photo
Para peserta workshop stemcell bersertifikasi internasional berkumpul. - (Antara)

Prof. Deby memuji dukungan penuh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Dirjen SDMK Kemenkes RI dr. Yuli Farianti, M.Epid. dalam mendorong kemajuan kedokteran preventif dan regeneratif. Ia menilai momentum ini penting setelah disahkannya UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 yang membuka jalan lebih luas bagi praktik stem cell di Indonesia.

“Workshop ini bukan hanya tentang transfer ilmu, tapi sebuah komitmen agar Indonesia benar-benar bisa menjadi pusat destinasi anti-aging dan stem cell dunia,” ujar Prof. Deby.

Gelombang kedua workshop internasional ini akan digelar pada 6–7 Desember 2025 mendatang, yang diharapkan semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement