Jumat 26 Sep 2025 07:41 WIB

Keracunan MBG Jabar Meluas Hingga Sumedang dan Sukabumi

Puluhan siswa dilaporkan keracunan makanan MBG di Sumedang.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Fitriyan Zamzami
Siswa korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Siswa korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keracunan massal diduga akibat mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat turut terjadi. Pekan ini, keracunan terjadi di wilayah Sumedang, Subang, Cianjur hingga Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, 1.000 lebih siswa di Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan akibat mengkonsumsi MBG. Mereka mengalami gejala muntah, mual, kejang hingga pusing.

Baca Juga

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Provinsi Jawa Barat, Adi Komar mengungkapkan, keracunan MBG terjadi di sejumlah wilayah. Mulai dari Sumedang, Subang, Cianjur hingga Sukabumi.

"Yang pasti di Sumedang 55 pelajar, Subang masih di konfirmasi, Cianjur masih dalam konfirmasi," ucap dia belum lama ini. Sedangkan untuk Kabupaten Sukabumi sebanyak 34 korban pelajar dengan kejadian pada tanggal 24 September.

 

Terpisah, Sekda Herman Suryatman membenarkan adanya kasus keracunan MBG di Kabupaten Sumedang. Namun, dia juga belum mengetahui secara pasti total korban dari peristiwa ini. "Di Ujungjaya, Tomo dan Cimalaka. Data korban sementara ada 46 orang (6 masih dirawat di RS. Cimalaka)," kata dia.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan bakal memanggil pengelola MBG untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG di Jawa Barat.

Suasana keracunan massal akibat konsumsi paket Makan Bergizi Gratis di Cipongkor, Bandung Barat, Rabu (24/9/2025).
 

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir langsung menghentikan sementara distribusi makanan bergizi gratis (MBG) usai 70 orang siswa mengalami keracunan massal, Kamis (25/9/2025) di Ujungjaya, Tomo dan Cimalaka. Mereka saat ini masih mendapatkan perawatan intensif.

“Tenaga medis kami hadir untuk merawat, memberikan perhatian, dan pemantauan secara intensif," ucap dia saat meninjau Puskesmas Ujungjaya, Kamis (25/9/2025) malam.

Ia menuturkan seluruh kebutuhan pasien mulai dari tenaga medis, obat-obatan, perawat hingga ambulans.  Dony mengatakan biaya pengobatan korban ditanggung oleh pemerintah daerah.

Ia juga menyampaikan bahwa status Kejadian Luar Biasa (KLB) akan segera ditentukan setelah kajian lebih lanjut. Selain penanganan medis, pemerintah langsung melakukan langkah antisipasi dengan menghentikan sementara kegiatan MBG di Ujungjaya untuk dievaluasi.

photo
Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) mendapat perawatan di dalam mobil ambulans di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). - (ANTARA FOTO/Abdan Syakura)

"MBG di Ujungjaya dievaluasi dihentikan sementara," kata dia. Dony pun telah menginstruksikan agar seluruh kepala Puskesmas mendatangi sekolah penyelenggara MBG (SPPG) untuk memastikan keamanan, kebersihan, dan higienitas makanan.

“Besok seluruh kepala SPPG akan kami undang untuk membahas masalah ini. Ahli gizi juga kami turunkan, dan camat saya instruksikan untuk memonitor langsung agar SOP dijalankan dengan baik, sehingga kejadian serupa tidak terulang,” kata dia.

Dengan langkah cepat ini, Bupati berharap para pasien segera pulih, dan program MBG tetap berjalan aman sesuai tujuannya, yakni menyehatkan anak-anak di Kabupaten Sumedang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement